Jakarta, PCplus – Menurut laporan Kaspersky tentang ancaman malware di tahun 2024, jumlah serangan Trojan Perbankan terhadap ponsel melonjak drastis. Angkanya meningkat tajam, 196% dibandingkan tahun sebelumnya. Para penjahat siber kini lebih sering menggunakan teknik distribusi massal untuk menyebarkan malware. Utamanya untuk menyerang perangkat Android. Tahun lalu saja, ada lebih dari 33 juta serangan yang terdeteksi di seluruh dunia. Termasuk Trojan Perbankan, AdWare, dan jenis malware lainnya.
Baca Juga: Berhasil Dilumpuhkan, Trojan Perbankan Citadel
Trojan Perbankan dirancang untuk mencuri data penting seperti kredensial perbankan dan layanan pembayaran. Para pelaku menggunakan berbagai cara licik, seperti menyebar tautan jahat melalui SMS dan aplikasi perpesanan. Mereka juga mengirim lampiran berbahaya dari akun yang sudah diretas. Penjahat sering memanfaatkan tren berita untuk mengelabui korban dan menciptakan rasa urgensi agar pengguna menurunkan kewaspadaan.
Meskipun Trojan Perbankan tumbuh melonjak, jenis ancaman yang paling sering menyerang pengguna adalah AdWare (57%). Kemudian diikuti oleh Trojan umum (25%) dan RiskTools (12%).
Aplikasi Palsu
Selain itu, muncul ancaman baru seperti Fakemoney, aplikasi palsu yang menipu dengan investasi dan pembayaran abal-abal, serta versi modifikasi WhatsApp yang mengandung Trojan Triada. Malware ini bisa menampilkan iklan atau bahkan melakukan tindakan yang tidak diinginkan.
Nah supaya tetap aman dan terhindar dari serangan seperti ini, Kaspersky menyarankan kita untuk melakukan hal berikut ini.
- Pastikan kamu hanya mengunduh aplikasi dari toko resmi. Tetap hati-hati dengan ulasan dan jumlah unduhan.
- Memeriksa izin aplikasi sebelum mengaktifkannya, terutama izin berisiko tinggi.
- Selalu memperbarui sistem operasi dan aplikasi penting.
Tetap waspada, ya! Dunia maya memang menyimpan ancaman, tapi dengan langkah yang tepat, kita bisa lebih aman. 😊