Jakarta PCplus – ASEAN Foundation dengan dukungan Google.org menyelenggarakan Konvensi Kebijakan Regional pertama AI Ready ASEAN di Markas Besar ASEAN. Di sini dipertemukan berbagai pemangku kepentingan utama untuk mendorong dialog. Sekaligus merumuskan kebijakan yang akan meningkatkan literasi dan inovasi AI di kawasan ASEAN.
Baca Juga: Gandeng ASEAN Foundation, Tiktok Kembangkan Wirausaha Lokal
Pembuat kebijakan, praktisi AI, dan Mitra Pelaksana Lokal (MPL) dari seluruh negara ASEAN berdiskusi tentang pendekatan kolaboratif dalam mengembangkan kerangka regulasi. Termasuk inisiatif kebijakan untuk penerapan AI yang bertanggung jawab. Para pemangku kepentingan utama mencakup berbagai kementerian dan lembaga. Hadir dalam acara ini perwakilan Kementerian Pendidikan Tinggi Indonesia, Prof. Stella Christie, Wakil Sekretaris Jenderal ASEAN untuk bidang komunitas dan urusan korporat dan Direktur Eksekutif ASEAN Foundation, Dr. Piti Srisangnam. Direktur Government Affairs & Public Policy Google Indonesia, Putri Alam menekankan pentingnya literasi AI yang meliputi pemahaman kemampuan, keterbatasan, dan waktu penggunaan AI.
Konvensi ini juga menandai dimulainya inisiatif AI Ready ASEAN yang diluncurkan pada Oktober 2024. Inisiatif ini juga didukung oleh hibah 5 juta dolar AS dari Google.org, untuk meningkatkan literasi AI di negara-negara anggota ASEAN. Pertemuan kelima ASEAN Digital Ministers (ADGMIN) di Bangkok pada Januari 2025 menegaskan komitmen ASEAN dalam mendorong transformasi digital dan kerja sama antar pemangku kepentingan.
Diskusi ini sendiri berfokus pada pemanfaatan AI untuk mengoptimalkan potensi ekonomi digital kawasan ASEAN. Termasuk mengembangkan standar perlindungan data, dan mendorong ekosistem digital yang inklusif dan inovatif. Konvensi ini juga selaras dengan Pedoman ASEAN mengenai Tata Kelola dan Etika AI. Dengan peningkatan literasi AI, diharapkan ASEAN dapat menarik investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.