Jakarta, PCplus – Bayangkan jika ada teknologi yang bisa digunakan untuk bikin pivot table di Microsoft Excel, cari data tentang betting indonesia, dan format daftar isi skripsi. Hanya dengan kasih satu instruksi saja. Bagaikan di film-film bukan? Nyatanya, teknologi seperti ini sudah mulai rilis di beberapa negara, dan dikenal dengan nama GenAI Agent. Seperti apakah tool satu ini? Berikut gambaran lengkapnya.
Baca Juga: Makin Fokus ke AI, Coursera Luncurkan Program Baru
Apa Itu GenAI Agent?
GenAI Agent adalah agen AI yang dirancang untuk menjalankan tugas di web secara mandiri menggunakan browsernya sendiri.
Dengan kemampuannya untuk melihat, berinteraksi, dan menavigasi halaman web layaknya pengguna manusia, agen ini dapat mengklik, mengetik, serta menggulir tanpa memerlukan integrasi API khusus.
GenAI Agent membuat pekerjaan repetitif yang umumnya memerlukan interaksi manual dikerjakan secara otomatis. Misalnya, untuk pekerjaan-pekerjaan seperti pendaftaran akun, input data pelanggan, atau aplikasi layanan online. Selain itu, agen ini dapat melakukan pemesanan dan pembelian di e-commerce atau platform layanan dengan menavigasi situs. Termasuk memilih produk, dan menyelesaikan pembayaran.
GenAI Agent juga dapat digunakan untuk pencarian informasi. Seperti mengunjungi berbagai sumber, mengekstrak data, dan menyusun laporan berdasarkan temuan yang diperoleh. Agen ini juga berguna untuk memantau harga barang atau perubahan pada situs web tertentu.
Bagaimana Cara Kerja GenAI Agent?
GenAI Agent bekerja dengan meniru cara manusia berinteraksi dengan halaman web, tetapi secara otomatis dan tanpa campur tangan langsung.
Agen ini menggunakan model kecerdasan buatan untuk memahami tampilan serta elemen dalam sebuah situs, lalu mengambil tindakan seperti mengklik tombol, mengetik teks, menggulir halaman, atau menavigasi ke tautan tertentu. Tidak seperti bot berbasis API, GenAI Agent tidak memerlukan akses khusus ke sistem internal situs web, melainkan beroperasi layaknya pengguna biasa melalui browsernya sendiri.
Prosesnya dimulai dengan agen menerima instruksi dari pengguna. Setelah itu, GenAI Agent menganalisis struktur halaman web untuk mengidentifikasi elemen yang relevan, seperti formulir input, tombol navigasi, atau daftar produk.
Dengan teknik pemrosesan bahasa alami (NLP) dan computer vision, agen dapat memahami konten dan konteks halaman sebelum mengambil tindakan yang sesuai. Jika diperlukan, agen juga dapat mengingat langkah-langkah sebelumnya untuk menyesuaikan responsnya terhadap perubahan dinamis di situs web.
Apa Bedanya Bot dan GenAI Agent?
Bot tradisional biasanya bergantung pada API atau skrip otomatis yang berjalan dalam lingkungan yang telah ditentukan. Dengan aturan yang kaku dan terbatas pada skenario yang telah diprogram sebelumnya. Bot biasanya akan mengirimkan permintaan langsung ke server dan menerima respons dalam format data yang telah ditentukan, seperti JSON atau XML.
Sementara itu, aplikasi ini beroperasi secara lebih fleksibel dengan menggunakan browsernya sendiri. Mirip dengan bagaimana manusia berinteraksi dengan situs web. Alih-alih bergantung pada API, ia memahami dan berinteraksi secara langsung dengan antarmuka visual situs tanpa perlu integrasi khusus.
Dengan pemrosesan bahasa alami (NLP) dan computer vision, agen ini dapat menyesuaikan diri dengan struktur situs web ataupun aplikasi yang berbeda-beda tanpa harus diprogram ulang.
Singkatnya, bot lebih terbatas pada tugas-tugas berbasis data dan API. Sementara GenAI Agent memiliki kemampuan adaptif yang lebih tinggi, yang memungkinkan otomatisasi lebih luas dalam lingkungan digital tanpa perlu akses backend langsung.
Contoh GenAI Agent yang Sudah Rilis
Lalu, apa saja pilihan GenAI Agent yang sudah tersedia saat ini? Inilah beberapa di antaranya:
- Operator dari OpenAI, walau masih terbatas hanya untuk pengguna di Amerika Serikat.
- BrowserUse, mirip dengan Operator Open AI, namun open-source.
- Computer Use dari Claude, masih dalam status beta dan terbatas.
- OpenOperator dari BrowserBase, tersedia dalam versi gratis dan berbayar.
Dengan kemampuannya yang semakin berkembang, ia berpotensi merevolusi cara manusia berinteraksi dengan dunia digital.
Dari tugas-tugas sederhana seperti mengisi formulir hingga otomatisasi proses bisnis yang kompleks, agen ini membuka peluang efisiensi yang lebih tinggi dalam berbagai sektor.
Meskipun teknologi ini masih dalam tahap awal dan terus mengalami penyempurnaan, kehadirannya menjadi langkah besar menuju asisten virtual yang benar-benar dapat bekerja layaknya manusia.