Jakarta, PCplus – Tim Riset dan Analisis Global Kaspersky (Global Research and Analysis Team/GReAT) mencatat peningkatan 25% dalam kemampuan deteksi ancaman persisten tingkat lanjut (APT) di awal tahun 2024. GReAT berhasil mengungkap ribuan ancaman tingkat lanjut baru. Mereka menargetkan sektor pemerintahan, keuangan, perusahaan, dan telekomunikasi. Temuan ini diperoleh melalui analisis data ancaman siber global dari Kaspersky Security Network (KSN).
Baca Juga: Kaspersky Gagalkan Hampir 5 Juta Ancaman Online
Model pembelajaran mesin yang digunakan dalam solusi Kaspersky menerapkan beragam teknik. Seperti Random Forest dan term frequency–inverse document frequency (TF-IDF) untuk memproses sejumlah besar data. Hal ini memungkinkan deteksi ancaman halus dengan lebih cepat dan akurat. Kombinasi metode pembelajaran mesin ini memungkinkan identifikasi indikator kompromi (IoC) yang mungkin terlewatkan oleh sistem deteksi tradisional. Hasilnya adalah peningkatan terhadap deteksi anomali dan kemampuan deteksi ancaman secara keseluruhan.
Peningkatan signifikan
Pemanfaatan pembelajaran mesin yang berkelanjutan oleh Kaspersky memungkinkan sistemnya memproses jutaan titik data setiap hari. Hal tersebut memberikan wawasan waktu nyata tentang ancaman yang muncul. Hal ini menghasilkan peningkatan deteksi ancaman sebesar 25% pada paruh pertama tahun 202. Secara signifikan deteksi ini meningkatkan kemampuan untuk mempercepat respons dan mengurangi risiko siber.
“Hasilnya telah melampaui ekspektasi kami,” kata Amin Hasbini, Kepala Pusat Penelitian META di GReAT Kaspersky. “Teknologi ini meningkatkan akurasi deteksi dan mendorong strategi pertahanan proaktif, membantu organisasi tetap unggul dalam menghadapi ancaman siber yang terus berkembang. Masa depan keamanan siber terletak pada pemanfaatan alat-alat ini secara etis untuk memastikan lingkungan digital yang lebih aman bagi semua orang.”
Model pembelajaran deteksi ancaman Kaspersky secara berkala disempurnakan dan diperbarui dengan data baru. Gunanya untuk mempertahankan efektivitas dalam lanskap ancaman siber yang terus berubah. Saat vektor serangan baru muncul, model ini dipantau dan disesuaikan untuk memberikan wawasan yang tepat waktu. Sehingga bisa memperkuat pertahanan dan meningkatkan ketahanan organisasi.
Hasil penelitian ini akan dibahas di GITEX 2024, di mana Kaspersky akan berpartisipasi dalam panel tentang dampak AI pada keamanan siber. Untuk mempelajari lebih lanjut tentang pembelajaran mesin dalam perburuan ancaman, kunjungi Securelist.com.