Jakarta, PCplus – Suara yang dihasilkan memang analog. Tetapi itu bukan ebrarti kamuharus menolak banyak manfaat dari mikrofon nirkabel digital. Dalam kondisi tertentu, mungkin penting untuk beralih dari analog ke digital. Berikut adalah enam alasan utama untuk beralih dari mic analog ke digital:
Baca Juga: Tujuh Headphone Audio-Technica Terbaru Unggulkan Kualitas Suara Bass
1. Audio yang Lebih Baik dan Jernih
Sistem digital tidak memerlukan compander (gabungan kompresor/expander). Pada mikrofon nirkabel analog, compander memadatkan sinyal audio. Lalu mengangkatnya di atas tingkat noise transmisi RF, dan memperluasnya kembali pada receiver untuk menciptakan kembali sinyal audio asli. Sayangnya, proses ini tidak sepenuhnya bebas noise. Dan kamu mungkin mendengar suara seperti memompa, bernapas, atau mendesis. Sistem digital tanpa compander akan meningkatkan kualitas audio secara signifikan bagi audiens. Dan membantu mendengar suara kamu sendiri dengan lebih jelas saat tampil.
2. Fitur Keragaman Intelligent Switching
Fenomena yang disebut “fading” adalah musuh alami dari setiap transmisi mikrofon nirkabel. Artinya, sinyal mikrofon bisa kuat di satu titik tetapi sangat lemah di titik lain. Akibatnya sinyal yang dipantulkan menghentikan sinyal langsung antara mikrofon nirkabel dan receiver-nya. Sistem mikrofon digital yang baik seperti Evolution Wireless Digital dari Sennheiser dapat membantu kamu tetap “on air” dengan fitur keragaman intelligent switching, equalizer channel RF, koreksi kesalahan, dan bahkan error concealment. Mereka bisa menjaga sinyal tetap utuh sehingga rasa percaya diri kamu tetap tinggi.
3. Kemudahan bagi Pengelola Frekuensi di Festival
Spektrum wireless adalah sumber daya bersama yang semakin menyusut dan padat. Tidak hanya oleh mikrofon tetapi juga oleh banyak alat produksi lainnya. Di festival atau venue, pengelola frekuensi bertanggung jawab menangani semua urusan frekuensi. Ketika menggunakan sistem mikrofon analog, beban kerja pengelola frekuensi bertambah karena perlu menghitung “intermodulation products”. Misalnya, 32 channel wireless analog dapat menghasilkan 16.000 produk intermodulasi atau sumber noise. Jika frekuensi yang tersedia sangat terbatas, pengelola frekuensi mungkin tidak dapat menyesuaikan peralatan analog kamu. Dan pertunjukan mungkin akan terhambat oleh mikrofon kabel.
Namun, mikrofon nirkabel digital yang baik seperti Evolution Wireless Digital dari Sennheiser membuat pekerjaan pengelola frekuensi lebih mudah. Sistem ini hanya memancarkan frekuensi pembawanya saja tanpa produk intermodulasi yang mengganggu dan menempati spektrum tambahan. Frekuensi transmisi cukup ditempatkan bersebelahan secara berkala. Sementara dengan wireless analog, pengelola frekuensi harus menangani semua frekuensi intermodulasi yang dihasilkan dari mikrofon. Oleh karena itu, wireless digital membebaskan spektrum untuk link audio tambahan atau peralatan produksi wireless lainnya, yang sangat dibutuhkan oleh para pengelola frekuensi.
4. Mengatur sistem digital semudah menggunakan aplikasi
Jika kamu juga berperan sebagai teknisi suara untuk band, pasti tahu betapa sulitnya mengatur audio. Dengan sistem digital seperti Evolution Wireless Digital dari Sennheiser, aplikasi akan membimbing kamu melalui beberapa langkah mudah. Tapi hati-hati. Teman yang lagi kagum kemampuan kamu yang tampak ajaib mungkin akan sedikit berkurang jika menunjukkan betapa mudahnya hal ini dilakukan.
5. Lebih mudah memilih channel yang tidak terpakai
Mungkin beberapa orang bertanya, “Tapi jika suatu frekuensi itu bebas, mengapa saya harus khawatir mengganggu peralatan band lain?”. Alasan yang mengkhawatirkan ini disebut produk intermodulasi. Secara sederhana, jika terdapat lebih dari satu mikrofon wireless analog di atas panggung, mikrofon wireless tersebut akan memancarkan beberapa frekuensi RF.
Frekuensi tambahan yang pada dasarnya tidak berguna ini disebut produk intermodulasi. Mereka dapat mengganggu mikrofon wireless lainnya, atau dalam hal ini perangkat in-ear, dan memakan ruang spektrum. Dengan mikrofon analog, dan sayangnya juga banyak mikrofon digital, kamu akan selalu menghadapi masalah produk intermodulasi.
Namun, beberapa sistem digital yang canggih seperti Evolution Wireless Digital dari Sennheiser tidak menghasilkan produk intermodulasi. Ini membuat semuanya menjadi sangat sederhana untuk penampilan band. Kamu atau teknisi venue dapat dengan mudah memilih channel yang bebas. Tidak ada produk intermodulasi, tidak ada gangguan, dan kamu juga telah menghemat ruang spektrum yang berharga.
6. Terlalu pelan, terlalu keras, terpotong? Tidak dengan Evolution Wireless Digital dari Sennheiser
Gain mungkin menjadi salah satu masalah yang paling diremehkan saat mengatur mikrofon wireless. Saat mengatur gain, kita menentukan seberapa sensitif mikrofon. Jika kamu berteriak ke dalam mikrofon dan gain-nya terlalu tinggi, suara akan terdengar buruk dan audio akan mengalami clipping. Jika suara terlalu pelan dan gain terlalu rendah, tidak ada yang akan mendengar suara kamu di tengah suara backline yang kuat.
Kabar baiknya, Evolution Wireless Digital dari Sennheiser ini memiliki rentang dinamis input penuh sebesar 134 dB. Bahkan melebihi rentang dinamis sebagian besar kapsul mikrofon. Ini membuat kamudapat menangkap semua suara, mulai dari bisikan lembut sampai suara mesin pesawat tanpa harus menyesuaikan gain transmitternya.
Itu dia 6 alasan kamu harus bermigrasi dari mic analog ke digital. Ada yang mau kamu tambahkan? Tulis di kolom komentar ya.