Jakarta, PCplus – Hari ini, penonton televisi global lewat internet yang mendengarkan laporan cuaca lokal akan dikejutkan dengan segmen khusus: ramalan cuaca 2050. Dalam segmen unik ini, anak-anak akan menjadi pembawa berita, memberikan perspektif baru dan berbeda. Eit, ini bukan benar-benar ramalan cuaca ya, melainkan bagian dari kampanye “Weather Kids” yang diluncurkan oleh United Nation Development Programme (UNDP). Kampanye ini juga bekerja sama dengan World Meteorological Organization (WMO) dan The Weather Channel.
Baca Juga: Teknologi 5 Tahun Mendatang yang Diramalkan IBM
Kampanye ini dibuat untuk mengingatkan kita bahwa jika suhu terus meningkat, dampak bencana perubahan iklim akan semakin terasa. Dampaknya bisa mempengaruhi 94% anak-anak di seluruh dunia, keamanan pangan, dan bahkan ekonomi global dengan potensi peningkatan biaya pajak hingga triliunan dolar. “Kondisinya sudah sangat kritis. Sekolah-sekolah harus ditutup karena panas yang ekstrem. Kebakaran hutan menghanguskan kota-kota. Banjir membuat segalanya menjadi lembap dan tidak nyaman,” kata salah satu meteorolog cilik membawakan acara.
Harapan besar dari anak-anak
Anak-anak ini menutup ramalan cuaca dengan harapan besar: “Ini bukan sekadar laporan cuaca, ini adalah masa depan kami.” Mereka mengajak penonton untuk menandatangani petisi dan mengambil tindakan nyata. Seperti membuat keputusan finansial yang berkelanjutan dan mempelajari lebih lanjut tentang solusi dan aksi iklim global. Video terbaru dari UNDP, “Climate Action Explained” yang diceritakan oleh Nikolaj Coster-Waldau, menambah informasi tentang solusi konkret yang sudah ada.
Achim Steiner, Administrator UNDP, mengatakan: “Weather Kids memberi kita peringatan tentang bencana masa depan yang akan terjadi jika kita tidak bertindak sekarang. Mengabaikan perubahan iklim akan membuat planet ini tidak layak huni bagi anak-anak kita dan generasi yang akan datang. Kita dapat mengubah arah ini hanya jika kita bertindak cepat dan berskala besar. Termasuk mendekarbonisasi ekonomi dan memajukan energi bersih yang terjangkau. Melindungi alam, serta memberdayakan masyarakat untuk mendukung komitmen iklim negara mereka,” jelas Steiner.
Kampanye ini merupakan bagian dari inisiatif UNDP untuk menginspirasi dan memobilisasi aksi iklim menjelang COP30 di Brasil pada 2025. COP30 akan menjadi momen penting, menandai sepuluh tahun Perjanjian Iklim Paris. Dengan tujuan utama membatasi kenaikan suhu global hingga 1,5 derajat Celsius melalui pembaruan tindakan iklim dan tujuan yang ditetapkan oleh setiap negara, yang dikenal sebagai ‘Nationally Determined Contributions’ (NDCs). Ini merupakan kunci dalam perjuangan global melawan perubahan iklim.
Didukung jaringan United Nations Development Progamme (UNDP)
Weather Kids didukung oleh jaringan luas UNDP yang berfokus pada perubahan iklim dan aksi iklim. Meski merupakan inisiatif baru, UNDP Climate Hub menyediakan dukungan terluas dari sistem PBB dalam aksi iklim di hampir 150 negara. Inisiatif Climate Promise dari UNDP telah mendukung upaya mengatasi pemanasan global. Dengan bekerja sama dengan 85% negara berkembang dalam penyusunan NDC mereka.
Didesain mirip dengan laporan cuaca harian yang ditayangkan di televisi, ramalan cuaca ini dikembangkan dengan menggunakan data dari Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC). Ada juga data tambahan dari platform Human Climate Horizons milik UNDP.
Weather Kids akan ditayangkan di saluran berita lebih dari 80 negara di seluruh dunia. Jangkauan global ini terwujud berkat koalisi mitra yang luas, di mana banyak di antaranya menyumbangkan waktu dan layanan mereka untuk tujuan bersama.