Jakarta, PCplus – Maraknya kasus gagal bayar akibat terjerat pinjaman online (pinjol) ilegal belakangan ini menjadi perhatian banyak pihak, terutama pihak yang bergerak di bidang finansial. Mayoritas korban pinjaman online adalah kaum gen z, karyawan, ibu rumah tangga, bahkan guru. Mengapa bisa terjadi hal seperti ini? Dan bagaimana GajiGesa hadir membawa solusi?
Baca Juga: Ayoconnect Gagas Pembayaran Ramah Lingkungan
Menurut analisa, perubahan pola transaksi dan kebutuhan atas koneksi internet, memberikan kemudahan bagi masyarakat yang membutuhkan pinjaman uang secara cepat. Namun hal ini tidak diimbangin dengan pengetahuan finansial yang memadai, sehingga layanan pinjol ilegal semakin menjamur. Mengapa pinjol ilegal menjadi pilihan bagi mayoritas masyarakat yang memerlukan dana cepat? Hal ini tidak lain karena sulitnya mereka mendapatkan layanan finansial yang sama di bank resmi yang terjamin legalitasnya. Dan berdasarkan data yang diperoleh, masyarakat yang terjerat pinjol ilegal terbanyak berada pada rentang usia 19 hingga 40 tahun.
Maraknya kasus gagal bayar pada pinjol ilegal tak lepas dari sifat masyarakat yang semakin konsumtif. Bahkan belakangan, banyak yang memanfaatkan pinjol ilegal untuk perjudian online. Berdasarkan kata kunci yang sering dicari di internet, ada kaitan erat antara zeus dengan pinjaman online. Ini menandakan kedua kata tersebut menjadi yang paling banyak dicari oleh masyarakat.

GajiGesa Solusi Cegah Karyawan Terjerat Pinjol Ilegal

GajiGesa merupakan platform manajemen finansial dengan produk bernama Earned Wage Access. Platform ini bekerjasama dengan perusahaan agar karyawan memiliki kontrol dan akses terhadap gaji yang sudah mereka hasilkan. Ia juga memiliki misi untuk meningkatkan literasi finansial karyawan Indonesia. Seperti yang kita ketahui bersama, seiring maraknya kasus yang disebabkan oleh pinjol ilega, banyak HRD perusahaan yang melakukan BI checking dan pinjol checking dalam proses rekrutmen pegawainya. Hal ini disebabkan karena ada hubungan erat antara karyawan yang terjerat pinjol ilegal dengan tingkat produktivitasnya.
Menurut survey yang pernah dilakukan, sebanyak 42% pekerja Indonesia yang memiliki penghasilan di bawah 5 juta rupiah per bulan, menyatakan tidak bisa menabung atau berinvestasi. GajiGesa bekerjasama dengan perusahaan, membantu para karyawan untuk bisa menyisihkan penghasilan mereka untuk berinvestasi atau bahkan dana darurat. Melalui aplikasi GajiGesa, karyawan memiliki kendali penuh terhadap penghasilan mereka sekaligus menjaga penghasilan mereka dari godaan pinjol ilegal.

Berbicara soal investasi, ternyata masyarakat Indonesia masih meyakini emas sebagai instrumen investasi yang solid. Ya, sebanyak 35% pekerja Indonesia melakukan investasi emas. Hal ini pula yang membuat GajiGesa memasukan instrumen investasi emas ke dalam aplikasinya, bekerjasama dengan Treasury yang diawasi oleh BAPPEBTI.

Skema bisnis GajiGesa berfokus pada B2B dengan harapan mampu menjangkau masyarakat pekerja Indonesia yang lebih luas. Sistemnya juga membangun kerjasama dengan perusahaan-perusahaan berbagai skala.
Meski kehadiran Satgas Waspada Investasi sejak tahun 2018 mampu menutup sekitar 7000 usaha pinjaman online dan investasi ilegal, namun masih banyak pengaduan mengenai hal tersebut hingga tahun 2023 ini. Oleh karena itu, GajiGesa bisa jadi solusi yang konkrit bagi pekerja dan karyawan di Indonesia. Alsan utamanya tak lain agar mereka bisa lebih melek finansial. Termasuk melakukan perencanaan keuangan dengan lebih baik, serta mengembangkan investasi agar dapat dimanfaatkan di masa depan.
