
Salah satu hal yang membuat hidup ini menjadi menarik adalah adanya berbagai fenomena unik yang muncul di seputar kita. Fenomena tersebut tak harus berupa sesuatu yang spektakuler. Tak jarang justru sesuatu yang sangat sederhana yang tiba-tiba saja menjadi pembicaraan banyak orang alias viral. Tak pandang usia, kelas ekonomi, bidang kerja, semua orang membicarakannya.
Berhubung teknologi informasi kini juga sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia, berbagai fenomena unik yang viral tersebut pastilah akan menyebar juga melalui dunia maya. Bahkan, seringkali dunia maya memiliki cara yang unik pula dalam menyambutnya.
Karena itu, kali ini kami akan mengangkat beberapa fenomena terkini yang terjadi di dunia nyata, yang begitu bombastis dan viral, dan tak lama kemudian bermunculan produk digital yang menceritakan atau terinspirasi oleh fenomena tersebut.
Om Telolet Om
Salah satu contoh fenomena unik yang mendadak popularitasnya begitu meroket adalah om telolet om. Mulanya, fenomena om telolet om ini hanya dikenal di area yang sempit, salah satunya terminal bus antarkota. Beberapa bus antarkota menggunakan klakson model terompet yang bunyinya mengeluarkan nada naik turun yang khas, yang jika ditirukan dengan suara mulut menyerupai “telolet”.
Bunyi klakson yang khas itu disukai oleh anak-anak dan mereka sering meminta para supir bus untuk menyalakan klaksonnya. Lama-lama, anak-anak ini menyadari bahwa bunyi klakson telolet tersebut makin terdengar menarik jika didengar di tepi jalan, tepat saat bus melintas di depan mereka. Akhirnya mereka mulai “menghadang” bus-bus tersebut di tepi jalan dan saat ada bus yang mendekat, mereka berteriak “Om telolet Om” sebagai kode untuk meminta supir membunyikan klakson. Tak puas dengan hanya berteriak, terkadang mereka juga membuat tulisan “om telolet om” berukuran besar dan diacungkan tinggi-tinggi ketika ada bus antarkota lewat.
Jika supir bus memenuhi permintaan mereka dan membunyikan klakson bersangkutan, mereka akan mengucapkan terima kasih yang diungkapkan dengan teriakan, tepuk tangan, atau acungan jempol. Jika supir bus mengabaikannya, bus tersebut akan disoraki.
Tak terlalu pasti di mana sebenarnya fenomena ini pertama kali muncul. Yang jelas, pada akhirnya hampir di semua lokasi yang sering dilewati bus antarkota, banyak anak-anak yang berkerumun di tepi jalan, menanti terdengarnya suara telolet.
Akses internet yang mulai mudah dan memadai membuat beberapa orang mengambil video anak-anak yang menghadang bus hingga terdengarnya bunyi telolet tersebut, lalu kemudian mengunggahnya ke layanan video seperti YouTube.
Popularitas fenomena “Om telolet om” mulai meledak ketika beberapa orang DJ kelas dunia menuliskan tiga kata singkat tersebut di akun Twitter mereka. Barangkali mereka sedang mencari inspirasi untuk menciptakan efek suara baru ketika tanpa sengaja mereka menemukan video om telolet om tersebut.
Berawal dari tweet itu, mulailah bermunculan berbagai tweet lain tentang om telolet om sehingga akhirnya tagar #omteloletom menjadi trending topic di Twitter selama beberapa hari.
Semenjak menjadi viral di dunia maya, banyak produk teknologi informasi bertema om telolet om bermunculan. Yang pertama adalah game. Jika Anda masuk ke Google Play Store dan memasukkan kata kunci om telolet om, Anda bakal menemukan banyak sekali game bertema ini di sana. Agak disayangkan, sebagian besar aplikasi atau game tersebut hanyalah menyajikan berbagai variasi suara klakson telolet saja dan kurang “menggigit” dari sisi game play.
Selain game, banyak bermunculan pula meme tentang om telolet om tersebut. Ada satu lagi yang menarik. Seorang seniman digital asal Indonesia yang sekarang bermukim di Amerika Serikat bernama Wahyu Ichwandardi (akun Twitter @pinot) membuat beberapa video yang unik dan menarik. Anda bisa mengikuti akun Twitter-nya dan mencari berbagai video tersebut di sana. Ini cukup mudah ditemukan karena selalu diberi #omteloletom.
Tahu Bulat
Berawal dari penjual tahu bulat yang memutar otak untuk menemukan cara unik dalam menjajakan jualannya, terciptalah sebuah rekaman suara yang cuplikan suaranya berbunyi “tahu bulat … digoreng dadakan … lima ratusan”.
Dari berbagai sumber, terungkap bahwa suara yang ada pada rekaman tersebut adalah suara sang pemilik usaha. Rekaman suara tersebut diambil hanya dengan menggunakan sebuah ponsel. Beliau memiliki banyak anak buah yang berkeliling menjajakan tahu bulat tersebut dan anak buahnya dibagi-bagi menjadi beberapa kelompok. Setiap kelompok memiliki satu versi rekaman suara tahu bulat yang sama dan berbeda dengan kelompok lainnya. Itu sebabnya kita bisa mendengar beberapa versi rekaman suara tahu bulat yang berbeda-beda, tergantung anggota kelompok mana yang saat itu sedang melintas.
Fenomena tahu bulat memang tidak sehebat om telolet om yang mendunia karena memang lebih banyak terpusat di Pulau Jawa, itu pun kebanyakan terjadi di Jawa Barat. Walau demikian, ini tetap saja menarik minat banyak orang untuk memperbincangkannya hingga akhirnya menjadi viral juga. Ketika akhirnya menyentuh dunia maya, mulailah bermunculan banyak meme tentang tahu bulat.
Di dunia maya, meme memang tampaknya menjadi suatu hal yang “wajib” dalam menyambut fenomena di dunia nyata. Namun fenomena tahu bulat ini tak hanya berhenti di meme saja. Dalam bentuk lain, rekaman suara tahu bulat versi MP3 tersebut dapat dengan mudah diperoleh dan beberapa orang tertentu memanfaatkannya sebagai nada panggil di ponsel-nya.
Seperti halnya fenomena om telolet om, game dan aplikasi mobile tentang tahu bulat juga bermunculan. Di Google Play Store, jika ditengok dari segi jumlah aplikasi, tahu bulat dan om telolet om bisa jadi berimbang. Namun ada satu atau dua game tahu bulat yang dikembangkan dengan sangat serius dan memiliki cara bermain yang menarik, bahkan sampai pada tahap membuat kecanduan para penggunanya.
Fitsa Hats
Maraknya berita tentang pilkada Jakarta memunculkan sebuah tema pembicaraan yang cukup viral, yaitu Fitsa Hats. Yang akan kami soroti di sini adalah betapa sigapnya para seniman digital beraksi menanggapi fenomena tersebut. Baru saja pembicaraan itu terdengar, sudah muncul berbagai olahan digital tentang Fitsa Hats.
Yang paling banyak adalah pelesetan logo Pizza Hut yang berubah menjadi Fitsa Hats. Font hasil suntingannya pun sangat mirip dengan aslinya. Logo Fitsa Hats tersebut kemudian bermunculan juga dalam produk sandang seperti kaos oblong. Game-nya pun ada di Google Play Store, meskipun dengan kualitas yang seadanya, hanya benar-benar “aji mumpung” memanfaatkan viralnya Fitsa Hats.
Bahkan sampai ada yang mendaftarkan nama domain yang mengandung kata Fitsa Hats, yaitu fitsahats.id. Situs tersebut isinya minimalis, hanya didominasi sebuah gambar pizza berukuran besar serta disclaimer bertuliskan “KAMI 100% TIDAK BERAFILIASI DENGAN PT. Sarimelati Kencana”. PT. Sarimelati Kencana adalah pemegang hak merk Pizza Hut di Indonesia.
Meskipun isi situs Fitsa Hats tersebut hanyalah sebuah humor belaka, pemilihan TLD (Top Level Domain) .id dianggap cukup bijak karena fenomena Fitsa Hats ini hanya terjadi di Indonesia, sehingga tidak “mencemarkan” nama Pizza Hut secara global.