JAKARTA, PCplus – Kamu sering mengisi daya baterai martphone-mu dengan car charger (melalui soket di mobil)? Jika ya, ketahuilah cara ini bisa merusak smartphone-mu loh!
Kok begitu? Begini. Charger yang kamu pakai di mobil kan dicolokkan ke soket yang disediakan masing-masing mobil. Soket listrik itu berasal dari sirkit kelistrikan pada mobil yang dihasilkan oleh pegerakan mesin. Padahal pergerakan mesin tidaklah stabil, bergantung dari kecepatan dan kebutuhan pengemudi. Alhasil, arus listrik yang dihasilkan juga naik turun dan tidak stabil. Nah ini dia yang bisa membuat perangkatmu rusak.
Menurut Paul Honda (Indonesia Regional Sales, ANKER Technology Indonesia – salah produsen pengisi daya dan penyimpan daya asal AS), banyak handphone rusak karena konsumen menggunakan sebarang produk untuk pengisian daya pada mobil.
Jadi bagaimana? Ya, kamu harus berhati hati car charger-nya. Ciri-ciri car charger yang aman sebagai berikut:
- Charger harus tidak menimbulkan panas berlebih sehingga suhu pada handphone-mu relatif lebih dingin. Kalau dipegang terasa agak hangat masih wajar karena ada aktivitas pengisian daya dalam perangkat tersebut.
- Perangkat harus mampu memutus arus listrik dan memilih muatan arus yang dibutuhkan oleh handphone-mu.
- Perangkat yang aman adalah yang dapat menerima arus yang tidak stabil dan kemudian menghasilkan keluaran arus pengisian daya keluar yang stabil dan disesuaikan dengan kebutuhan perangkatmu.
Tiga poin di atas harus kamu perhatikan, khususnya kalau kamu pakai produk Apple. Sebab produk Apple rentan dan sensitif terharap arus dan panas berlebih.
Salah satu charger yang aman, menurut Paul, adalah merek Anker. Power Drive Speed 2X dari Anker, kata Paul, memiliki kemampuan pengarah arus dan menstabilkan arus dari kelistrikan mobil. Melalui fitur PowerIQ, perangkat bisa menyesuaikan arus yang akan dikonsumsi.
Andai perangkatmu rusak akibat charger Anker yang sudah tersertifiasi Qualcomm sebagai mendukung teknologi Quick Charge 2.0, tersedia garansi sampai Rp 50 juta. “Tentu saja garansi produk ini melalui uji kelayakan yang komprehesif sebelumnya, apa benar hal itu disebabkan oleh produk dari Anker,” tutur Paul.