
Shell merupakan command line interface atau antarmuka/program dalam komputer tempat pengguna mengetikkan perintah-perintah pada keyboard, sekaligus menerjemahkan aneka perintah ini menjadi bahasa yang dipahami komputer. Setelah menerjemahkan, perintah itu akan diberikan kepada sistem operasi untuk diproses lebih lanjut. Di masa lalu, shell merupakan satu-satunya antarmuka yang tersedia dalam komputer baik yang berbasis Unix maupun DOS (Disk Operating System). Selain menerjemahkan aeka perintah ini, shell juga berfungsi menjalankan program lain yang diketikkan pengguna.
Dalam komputer berbasis Unix, dipakai shell yang secara default berbasis sh (atau Bash/Bourne Again SHell yang dibuat oleh Stephen Bourne di Bell Labs). Selain sh/Bash, juga terdapat shell lain di sistem Linux, termasuk ksh, tcsh, and zsh. Sementara dalam komputer berbasis DOS, dipakai shell berbasis command.com.
Dalam sistem operasi berbasis Windows, juga dikenal kehadiran Windows PowerShell, sejak Windows XP dan versi sesudahnya. Shell ini berbasis powershell.exe dan bisa dijalankan oleh pengguna untuk melakukan aneka hal dalam sistemnya.
Meskipun kini sistem Linux telah memiliki antarmuka (interface) berbasis grafis atau GUI (graphical user interface), shell masih merupakan program yang banyak dipakai khususnya dalam server dan sistem embedded. Ini karena sumber daya yang dipakai oleh shell relatif lebih kecil dibandingkan graphical user interfaces (GUI).
Dalam Microsoft Build 2016 belum lama ini, Microsoft mengumumkan kerja sama dengan Canonical yang memungkinkan tersedianya Bash dalam Windows 10. Via kerja sama ini, Windows 10 akan bisa menampilkan Bash via Windows Subsystem for Linux (Beta). Hal ini dicapai dengan cara memasang image Ubuntu dalam Windows 10. Dalam Windows 10, image ini akan berjalan dalam user mode.