JAKARTA, PCplus – Pernah dengar tentang Cloudera? Asing? Tak apa-apa. Nama ini memang tidak tampil di produk ritel. Namun di kalangan enterprise, khususnya sektor telekomunikasi, nama ini cukup harum.
Baca Juga: Cloudera Kantongi Sertifikasi SCP
Tujuh puluh perusahaan telekomunikasi, ungkap Joseph Lee (Managing Director ASEAN & India, Cloudera) dalam jumpa pers di Jakarta (15/3/2016), adalah pengguna Cloudera. “Dua puluhnya ada di Asia Pasifik,” kata Lee.
Di Indonesia, operator telekomunikasi Telkomsel adalah salah satu di antara pengguna platform database management & analytics untuk data terstruktur maupun tak terstruktur. British Telecom dan True dari Thailand juga merupakan pengguna Cloudera. “Top 3 perusahaan telekomunikasi di dunia pakai Cloudera,” kata Lee bangga.
Juga dipakai industri lain
Selain bergerak di telekomunikasi, perusahaan ini juga dipakai oleh perusahaan jasa keuangan dan perbankan yang ingin bergerak ke ranah digital, pemerintahan dan e-commerce. Master Card menjad contoh pengguna di jasa keuangan.
Lalu apa sih Cloudera? Ini platform modern untuk manajemen dan analisis data yang menyediakan platform Apache Hadoop untuk membantu dunia bisnis memecahkan masalah-masalah paling menantang terkait data, khususnya yang berjumlah besar. Kalau mau dianalogikan, ia mirip Red Hat. Sama-sama berbasiskan teknolgi Hadoop, tapi dengan distro Cloudera.
Omong-omong apa sih Hadoop? Hadoop adalah teknologi yang diciptakan 10 tahun lalu untuk menangani data yang bisa mengubah cara hidup dan berinteraksi manusia. Awalnya Hadoop adalah nama boneka gajah milik anak Doug Couting. Couting adalah chief architect di Cloudera. Ia menamai proyek open source yang turut diciptakannya dengan nama boneka gajah anaknya tadi.
Kini Hadoop adalah sebuah ekosistem komponen open source yang mengubah cara perusahaan menyimpan, memproses dan menganalisis data. Berbeda dengan sistem tradisional, Hadoop memungkinkan beberapa jenis beban kerja analitik untuk bekerja pada data yang sama, pada saat yang sama.
Teknologi Hadoop telah membantu mengubah data mentah menjadi informasi yang bergua dan punya arti agar perusahaan dan organisasi bisa mendapatkan kesimpulan mendalam dan menghasilkan pemahaman (insight) yang membantu pengambilan keputusan bisnis yang informatif.