JAKARTA, PCplus – Serangan DDoS (distributed denial of service) tahun demi tahun makin meningkat. Verisign melaporkan bahwa serangan DDoS kuartal lalu adalah tertinggi yang pernah dilaporkannya sejak kuartal pertama. Di kuartal keempat 2015, terjadi peningkatan 85% dibandingkan kurun sama tahun sebelumnya.
Siapa saja yang diserang? Setiap industri ternyata beresiko diserang. Begitu menurut hasil riset Verisign iDefense Security Intelligence Services.
Namun layanan TI/Cloud/SaaS, mewakili 32% dari seluruh aktivitas mitigasi yang terjadi pada kuartal keempat 2015 dan masih menjadi industri yang paling banyak diserang dalam lima kuarter berturut-turut. Di belakangnya adalah industri media dan hiburan yang mewakili 30% dari seluruh jumlah mitigasi.
Di kuartal keempat 2015, serangan tercepat yang pernah ada mencapai 125 juta paket per detik (Mpps), dan menggerakkan serangan DDoS multi vektor dan volumetrik dengan kecepatan mencapai 65 gigabits per detik (Gbps). Besar serangan ini terus meningkat sampai 6,88 Gbps, dengan hampir sepertiga serangan mencapai lebih dari 5 Gbps.
Dalam laporanya, Verisign menyebutkan, serangan User Datagram Protocol (UDP) terus mendominasi. Serangan ini mencapai sekitar 75%dari seluruh jumlah serangan yang ada pada kuartal keempat tahun 2015.
Terakhir, pada 30 November dan 1 Desember 2014, banyak server DNS root name Internet, termasuk server A- dan J-root yang dioperasikan oleh Verisign, menjadi target serangan DDoS berbasis DNS.