JAKARTA, PCplus – Empat wiraswasta (entrepreneur) dalam network Endeavor Indonesia mendapat sorotan internasional. Mereka adalah Achmad Zaky dan Fajrin Rasyid dari Bukalapak, Gibran Huzaifah dari Cybreed, serta Aaron Fishman dari East Bali Cashews.
Achmad Zaky, Fajrin Rasyid dan Gibran Huzaifah berhasil lolos dalam seleksi International Selection Panel (ISP) Endeavor ke-63 di Dubai dan resmi menjadi Endeavor Entrepreneur. Para kandidat Endeavor Entrepreneur telah melewati beberapa tahapan dalam proses seleksi ketat di tingkat lokal sebelum akhirnya dapat mencapai tahap akhir, yaitu ISP.
ISP adalah tahap akhir seleksi menjadi Endeavor Entrepreneur, di mana kandidat melalui proses wawancara selama tiga hari dengan pemimpin bisnis global dari network Endeavor. Sebelumnya, kandidat sudah melalui beberapa proses interview di Indonesia yang berlangsung dalam periode 6 – 12 bulan.
“Mereka lolos karena dinilai bukan hanya memiliki kemampuan membangun usaha yang luar biasa, namun juga menginspirasi entrepreneur muda lainnya,” kata Sati Rasuanto (Managing Director Endeavor Indonesia) dalam rilis persnya.
“Bukalapak, Cybreed, dan East Bali Cashews adalah contoh nyata bahwa high impact entrepreneur mampu memberikan dampak yang langsung terasa pada masyarakat,” jelas Sati.
High impact entrepreneur berperan strategis dalam pertumbuhan ekonomi dan penciptaan lapangan kerja. Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) memperkirakan secara global akan dibutuhkan 500 juta pekerjaan pada 2020. Di Indonesia, diperlukan lebih dari 17 juta pekerjaan.
Sati mengatakan, dengan menjadi Endeavor Entrepreneur, Achmad, Fajrin dan Gibran mendapatkan exposure ke mentor, network, talent, learning events, serta bisa bertemu investor dan Endeavor Entrepreneur lain dari seluruh dunia, Asal tahu saja, pimpinan tertinggi di perusahaan sekelas LinkedIn, Omidyar (yang didirikan oleh pemilik eBay), Amazon.com, Microsoft, Google dan masih banyak lagi merupakan nama-nama besar dalam jaringan Endeavor.
Bukalapak dianggap berhasil menjadi high impact enterprise di Indonesia melalui bisnis marketplace online. Pada 2015, sekitar 500 ribu UMKM bergabung ke Bukalapak, dengan pendapatan rata-rata Rp 5 juta per bulan dan pertumbuhan 2x setiap tahunnya.
Sementara Gibran Huzaifah membantu sektor agrikultur dan pangan menjadi lebih efisien lewat teknologi eFishery melalui Cybreed. Produk ini adalah alat pemberi pakan ikan dengan sensor untuk mendeteksi nafsu makan ikan dan memberikan pakan sesuai kebutuhan. Petani dapat mengontrol ternak dari smartphone, menghemat 70% sumber daya yang selama ini terserap ke aktivitas memberi pakan ikan saja. Dengan 40% populasi Indonesia bergantung pada agrikultur, bisnis Gibran berpotensi memberikan dampak besar.
Sedangkan East Bali Cashews, produsen kacang mete di Bali, berhasil memenangkan penghargaan bergengsi Award for Corporate Excellence (ACE) dari Departemen Luar Negeri AS atas dampak sosial yang mereka ciptakan.Perusahaan ini telah membuka lapangan kerja bagi sedikitnya 350 orang di Bali Timur serta menyediakan akses ke pendidikan dan layanan kesehatan bagi lebih dari 800 anak-anak pekerja.