JAKARTA, PCplus – Di negara asalnya, Quinie Consulting cukup terpandang dalam urusan jasa konsultasi. Anak perusahaan NTT Data Group yang berdiri tahun 2009 itu kuat dalam global project dan solusi SCM (supply chain management). Customer-nya banyak dan lintas industri, antara lain Panasonic, Nikon, Toyota, Honda, Nissan, Coca Cola, Uniqlo, Nike dan Kirin.
Namun pasar Asean dan Tiongkok yang besar telah menggoda Quinie untuk berekspansi ke Indonesia. “Banyak perusahaan Jepang yang bermarkas besar di Asean, sehingga IT dan sales-nya berada di luar Jepang dan konsultasi harus ditekankan juga di luar (Jepang), bukan cuma di Jepang,” kata Katsumata dari Quinie Consulting dalam jumpa pers di Jakarta (26/1/2016).
Di Indonesia, tambah Katsumata, Quinie ingin masuk ke konsultasi, termasuk untuk pabrik-pabrik yang ada di Indonesia. “Agar produknya juga bisa diekspor ke luar, termasuk ke negara-negara Eropa. Target kami, bisa memberikan konsultasi, support untuk globalisasi,” ungkapnya.
Maka digandenglah perusahaan konsultasi Netika Indonesia. Misi mereka adalah meningkatkan daya saing industri di Indonesia. “Kami memikirkan strategi dari customer. IT-nya seperti apa. Kami menyediakan servis berbasiskan transformasi proses bisnis,” kata Katsumata.
Sasaran Quinie Consulting dan Netika, ungkap Christian H. Siboro (Deputy President Director, PT Netika Indonesia), adalah sektor korporat dari skala besar, menengah, baik itu BUMN, swasta lokal, maupun sektor multinasional. “Bisa jasa, agribisnis, banking, asuransi, IT, Kami tidak membatasi jenis industri karena layanan konsultasi bisa diberikan ke perusahaan berbagai industri, Spesialisasi tidak terlalu signifikan di bidang industri, tapi di bidang IT, human capital, cross industry,” jelasnya.