JAKARTA, PCplus – Ke bulan? Mimpi ya? Ah tapi ini bukan mimpi lagi loh. Minuman isotonik Pocari Sweat akan membuktikannya pada musim panas tahun depan (2016). Melalui proyek Lunar Dream, Pocari Sweat akan meluncurkan kapsul khusus berisi serbuk Pocari Sweat dari Florida, AS menuju bulan dengan jarak tempuh sekitar 380 ribu km.
Saat ini, Pocari Sweat masih sibuk dengan segala persiapan peluncuran. Persiapannya antara lain adalah membuat warna biru pada kaleng Pocari Sweat yang akan didaratkan di bulan. Ini, kata Nobu Okada (Founder & CEO, Astroscale), adalah tantangan terbesar. Sebab selama ini belum pernah ada unsur warna di roket maupun benda yang sudah mendarat di bulan.
“Cat tidak bisa dibawa ke luar angkasa. Untuk membuat warna perlu pigmen, dan ini mengeluarkan gas di kondisi vakum. Gas akan menempel di CPU dan berbahaya untuk permukaan di luar angkasa. Namun dengan teknologi khusus (Pocari Sweat) bisa membuat warna biru yang lolos uji NASA. Harapannya, bisa bertahan selama mungkin, sampai ada anak-anak yang terbang ke bulan dan membuka kapsul waktu ini. Untuk membukanya perlu kunci khusus,” jelas Okada.
Okada mengatakan, agar warna kaleng Pocari Sweat yang dikirim ke bulan sama dengan aslinya, mereka menggunakan teknologi alumunium khusus dan lubang-lubang kecil untuk menempatkan warna. “Pakai special coating agar tidak mengeluarkan gas,” kata Okada. Ia mengatakan bahwa kapsul juga harus didesain agar tahan temperatur tinggi dan rendah, serta radiasi. “Ada 70 bagian desain. Kaleng dibuat presisi, dilakukan auto gas test,” ungkap Okada.
Eh sebenarnya untuk apa sih Pocari Sweat meluncurkan kaleng minumannya ke bulan? “Ini untuk menginspirasi generasi muda,” kata Okada. Joshihiro Bando (President Director, PT Amerta Indah Otsuka) berharap proyek Lunar Dream ini juga bisa menginspirasi generasi muda Indonesia, membuat robot dan (kelak) membawanya ke bulan. “Bisa jalan-jalan di bulan. Ini mimpi saya,” kata Bando.
Misi Pocari Sweat, tambah Daniel Pieter (Head of Marketing, Pocari Sweat) memang bertujuan menginspirasi generasi muda agar berani bermimpi dan mewujudkannya, khususnya di bidang sains dan teknologi. “Kebanyakan orang Indonesia tidak dekat dengan teknologi,” alasan Daniel.
Padahal menurut Firly Savitri (Pendiri Ilmuwan Muda indonesia), banyak hal yang dapat dilakukan oleh manusia untuk peradabannya dengan memaksimalkan pengetahuan sains. “Anak-anak bisa mengambil perilaku ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah sehari-hari. Yang berhubungan dengan sains tidak melulu ada di labr, tapi berhubungan dengan scientific behaviour, mencari akar permasalahan, mencari alternatif solusi, analis dan diukur. Juga berlaku untuk masalah-masalah sosial,” jelasnya.
O ya, kalau kamu mau menjajal perjalanan luar angkasa Lunar Dream Project, kamu bisa unduh app virtual reality program Lunar Dream Project di App Store atau Play Store.