
JAKARTA, PCplus – Mobile banking sudah menjadi tren di banyak negara. Bertransaksi – transfer uang, cek saldo, buka rekening – mandiri secara online ini memang menyenangkan dan bermanfaat bagi mereka yang tak punya waktu untuk pergi ke bank.
Namun seperti halnya bank konvensional, mobile banking juga punya resiko dibobol. Pembobolnya akan bekerja dari jarak jauh, secara online. Biasanya dengan menanamkan program/script pencuri identitas. Terkait dengan kejahatan perbankan via perangkat mobile, menurut Kaspersky Lab, pada kuartal kedua tahun ini terdeteksi 630 mobile banker Trojan di seluruh dunia.
Dalam catatan Kaspersky Lab, ada 10 negara teratas yang telah diserang trojan mobile banker tersebut. Negara dengan pengguna terbanyak yang diserang
1. Korea Selatan (2,37%).
2. Rusia (0,87%)
3. Uzbekistan (0.36%)
4. Belarus (0,30%)
5. Ukraina (0,29%)
6. Tiongkok (0,25%)
7.Kazakhstan (0,17%)
8. Australia (0,14%)
9. Swedia (0.13%).
10.Austria (0.12%).
Kabar baiknya, Indonesia tidak tercantum dalam daftar 10 besar tersebut. “Belum termasuk. Tapi ini tinggal tunggu waktu karena pengguna Internet banking (memang) belum banyak,” jelas Dony Koesmandarin (Territory Channel Manager, Kaspersky SEA – Indonesia) dalam media briefing di Jakarta (11/8/2015).
Eh tapi mengapa kok Korea Selatan yang paling banyak diserang ya? Kata Dony, penyebabnya adalah banyaknya pengguna layanan premium seperti RBT (ring back tone). Dan mereka kebanyakan adalah anak-anak muda.
Lalu malware banking apa saja yang banyak melakukan serangan? Berikut adalah daftar yang dirilis oleh Kaspersky Lab menurut banyaknya jumlah pengguna yang diserang:
1. Trojan-Downloader.Win32.Update
2. Trojan-Spy/Win32.Zbot
3. Trojan-Bankker.Win32.ChePro
4. Backdoor.Win32.Caphaw
5. Trojan-Banker.Win32.Banbra
6. Trojan.Win32.Tinba
7. Trojan-Banker.AndroidOS.Marcher
8. Trojan-Banker-AndroidOS.Faketoken
9. Trojan-Banker.W32.Banker
10. Trojan-Banker.Win32.Agent