JAKARTA, PCplus – Awalnya, tahun 1984, ia adalah sebuah perusahaan PC asal Tiongkok bernama Legend. Seiring waktu, ia berubah menjadi Lenovo.
Kini, Lenovo sudah merambah ke berbagai bidang, bukan hanya di dunia PC, tapi PC+. Produknya tak lagi sebatas komputer pribadi, tapi server sampai storage, smartphone sampai tablet. Karena itu Lenovo menyebut dirinya adalah pemain PC+. Medion, Motorola, CCE dan Stoneware, juga IBM System X adalah beberapa hasil akuisisinya.
Saat ini, ungkap Rajesh Thadani (President Director, Lenovo Indonesia) dalam acara Buka Puasa Bersama Media di Jakarta (30/6/2015), Lenovo sudah menjadi pemain no.1 untuk PC di seluruh dunia. “Dan berkembang cepat di tablet,” katanya. Untuk PC, pada tahun 2014 Lenovo mencatatkan pangsa pasar 20%, sedangkan di tablet posisinya masih no. 3 dengan pangsa pasar 5%.
Sementara itu di Indonesia, untuk tahun fiskal 2014/2015 Lenovo masih duduk di peringkat kedua dengan pangsa pasar 19,3% untuk PC dan no. 2 di server (enterprise business) dengan pangsa 19,6%. “Akan jadi no. 1 segera,” kata Thadani optimis. Sedangkan untuk tablet, Lenovo duduk di no. 4 dengan pangsa pasar 7,7%.
Menilik kondisi dan tuntutan pasar yang selalu berubah, Lenovo pun mengganti logonya agar terkesan lebih energik dengan menyasar tiga audiens: konsumen, tim Lenovo dan kalangan profesional. Maka diperkenalkanlah 5 logo dinamis Lenovo, yakni master brand, Think dynamic, Yoga dynamic, Vibe dynamic dan Server dynamic. Masing-masing mencerminkan bisnis yang diyakini oleh Lenovo. “Life never stands still at Lenovo (hidup tak pernah diam di Lenovo),” kata Thadani mengomentari perubahan logo Lenovo.
Pada logo barunya, huruf L menjadi kapital sementara huruf-huruf lainnya diposisikan tegak kecuali huruf e. Huruf e kini terlihat membuka ke atas. Logo baru ini dirancang oleh Saatchi & Saatchi New York.