JAKARTA, PCplus – Mereka yang menguasai data adalah yang akan menjadi pemenang dalam era sekarang. Karena itulah data scientist kini makin dicari di seluruh dunia.
Situs search engine indeed.com yang mencari lowongan kerja di seluruh dunia melaporkan peningkatan permintaan data scientist 57% di kuartal pertama 2015 dibandingkan kurun waktu sama tahun sebelumnya. Namun profesi data scientist, begitu menurut riset McKinsey & Company, akan kekurangan pekerja sebanyak 140 ribu – 190 ribu di seluruh dunia pada tahun 2018.
Apa sih data scientist atau data science? Definisinya masih belum jelas. Namun secara umum, data science berarti pengambilan wawasan atau pengetahuan dari jumlah data yang sangat besar, baik yang terstruktur maupun yang tidak terstruktur.
Peter Sugiapranata (Sales Director, SAS Indonesia) menyebutkan, data scientist adalah orang yang menjembatani kesenjangan antara TI, data, dan bisnis. Seorang data scientist, katanya, harus memiliki kemampuan untuk mengolah, mengeksplorasi, menguak, menginvestigasi, dan memvisualisasikan data. Ia mampu menguraikan hasil analisa dan mengkomunikasikannya kepada para pengambil keputusan tentang bagaimana hasil analisis yang diperoleh dapat diaplikasikan pada berbagai area bisnis.
Di Indonesia, profesi data scientist di tanah air ini sudah ada loh. Melalui program SAS Academic Program yang diluncurkan sejak tahun 2011, SAS Indonesia berkomitmen untuk mencetak bibit-bibit data scientist di Indonesia. Untuk itu, SAS Indonesia menghadirkan SAS Education Analytical Suite yang mengintegrasikan lebih dari 15 produk SAS dalam satu paket eksklusif bagi profesional di dunia pendidikan yang ingin menguasai alat I unggul.
Selain SAS Education Analytical Suite, SAS Indonesia juga menyediakan dukungan dalam pengembangan kurikulum dan materi pengajaran secara cuma-cuma bagi universitas di Indonesia, sebagai upaya berkelanjutan dari SAS untuk mengembangkan profesi data scientist di Indonesia. Di Indonesia, ada 9 universitas ternama yang bergabung dalam SAS Academic Program, yakni Institut Pertanian Bogor, Institut Teknologi Bandung, Universitas Islam Indonesia, Universitas Multimedia Nusantara, Universitas Pelita Harapan, Universitas Brawijaya, Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia dan Institut Teknologi Sepuluh Nopember.