PCplus – Di sela-sela acara Shanghai Mobile World Congress, SanDisk hari ini mengumumkan bahwa pihaknya telah mengirimkan lebih dari dua miliar kartu memori microSD. Perjalanan ini dimulai sejak sekitar 10 tahun lalu saat SanDisk mulai memasuki teknologi komersial.
Teknologi microSD diperkenalkan oleh SanDisk pada tahun 2004 lalu. Awalnya, microSD dikenal dengan nama TransFlash. Di tahun 2005, teknologi microSD ini dikontribusikan SanDisk kepada SD Card Association untuk dijadikan spesifikasi final untuk standar kartu memori microSD.
Sejak itu, microSD menjadi jenis kartu memori yang paling populer sepanjang sejarah SanDisk. Sebagai perbandingan, microSD hanya membutuhkan waktu sekitar satu kuartal untuk mencapai satu juta pengiriman sejak pertama kali diperkenalkan. Sedangkan kartu memori CompactFlash membutuhkan waktu selama tiga tahun.
“Permintaan untuk penyimpanan terus meningkat. Kita akan segera melihat smartphone dengan lensa multiple-aperture, ponsel yang dapat merekam video UltraHD dan aplikasi untuk mengambil dan melihat lingkungan realitas virtual,” kata Shuki Nir (senior vice president, corporate marketing dan general manager, Retail, SanDisk). “Kartu memori microSD juga akan berperan penting dalam pertumbuhan Internet of Things dengan mengurangi penghalang pada eksperimen. 2 milyar ini baru awalnya, dan kami berharap untuk memberikan kontribusi pada teknologi masa depan yang dimungkinkan oleh microSD.”
Saat pertama kali muncul 19 tahun lalu, kartu memori microSD memiliki kapasitas sebesar 32 MB. Di tahun 2015 ini, SanDisk baru saja meluncurkan kartu microSDXC dengan kapasitas sebesar 200 GB. Berarti dalam 10 tahun terakhir, terjadi peningkatan kapasitas sebanyak 6.250 kali.
Ukuran kartu memori microSD yang 75% lebih ringkas dibandingkan kartu memori SD membuatnya menjadi sangat populer digunakan di berbagai perangkat. Perangkat-perangkat seperti smartphone, tablet, hingga action cam banyak yang menggunakan kartu memori microSD sebagai standar penyimpanannya.