
JAKARTA, PCplus – UKM (usaha kecil menengah) jaman sekarang sudah sering memanfatkan cloud computing. Mereka pun sebenarnya sudah mencari solusi ERP (enterprise resource planning) tapi terbentur pada dana dan sumberdaya manusia serta keterbatasan pengetahuan TI (infrastruktur,hardware,software).
“Sekarang hanya 20% karyawan yang punya akses ke sistem ERP yang terorganisir dengan baik. Harusnya mobile sehingga karyawan lain juga bisa akses. Ada business intelligence untuk menganalisis data bagi manajemen yang real time,” cerita Kusman Lim (General Manager of ERP Solutions, PT Iverson Technology) dalam jumpa pers di Jakarta (12/6/2015).
Menilik peluang itu, Iverson pun menawarkan Angkasa. Ini adalah layanan SaaS untuk mendukung solusi berbasis Microsoft Dynamics atau software ERP.
“Yang banyak dicari belakangan ini adalah SaaS jadi kami tawarkan sebagai solusi komplit. Tidak usah dengan dana besar ratusan ribu dollar,” jelas Andrew (Project Management Office, PT Iverson Technology). “Bayar bisa bulanan, kira-kira 10 ribu sampai 20 ribu dollar. Cash flow cukup longgar,” timpal Kusman.
SaaS, tutur Andrew, bukanlah hal baru bagi Iverson. “Sudah ada klien yang pakai, kerjasama hosting di Singapura,” katanya. Namun hosting di luar Indonesia, kata Andrew, punya kelemahan seperti perbedaan waktu. Karena itulah Iverson kini juga menawarkan hosting di Indonesia, yakni di kawasan Cibubur dengan klaim 99,9% uptime.
Angkasa, tegas Andrew, menawarkan banyak manfaat bagi klien. Sekuriti misalnya.”Klien tidak perlu pusing urusan firewall, VPN (virtual private network). Free sebagai paket Angkasa,” kata Andrew.
Angkasa juga menawarkan fleksibilitas. “Boleh mulai dari 5 – 10 user atau small server, lalu improve server scale sehingga efisien biaya dan perusahaan bisa fokus dengan bisnisnya. Untuk server dibantu Iverson,” jelas Andrew.
Keuntungan lain adalah skalabilitas. “Kalau investasi server (sendiri) dan (usaha) slow down, tidak bisa dikembalikan. Dengan Angkasa bisa diskalakan ke yang lebih kecil atau sebaliknya,misalnya tahun ke-3 growth user lebih dari 50% sehingga rencana di awal tidak cukup. Apalagi usia model server maksimal 5 tahun,” papar Andrew.
Urusan akses pun, menurut Andrew, menjadi lebih mudah dengan Angkasa. Sebab klien bisa memilih hosting di Singapura atau di tanah air. “Untuk yang multi site bisa pakai hosting di Singapura dengan kapasitas dan biaya yang disesuaikan,” saran Andrew. Akses ERP, katanya, boleh dilakukan dari mana saja dengan menggunakan browser. Ini karena Angkasa berbasis Windows.
Andrew optimis Angkasa akan membantu banyak klien yang berkembang tetapi resource-nya terbatas. Ia menargetkan sektor manufaktur dan ritel dari UKM sebagai pangsa pasar Angkasa.