JAKARTA, PCplus – Situs belanja baru dari grup Lippo, MatahariMall.com, telah diumumkan sejak 25 Februari lalu. Namun sampai saat ini situs yang menjanjikan akan menjual lebih dari 500 ribu entri produk tersebut masih menampilkan teaser page. Belum ada aktivitas belanja yang bisa dilakukan konsumen.
Padahal, begitu tulis John Riady (Direktur, Lippo Group) dalam siaran persnya, dalam kurun waktu satu bulan sejak diumumkan, sudah ratusan ribu masyarakat di tanah air yang melakukan registrasi di situs e-commerce yang diklaim memberikan harga termurah tersebut.
Situs MatahariMall.com ini memang unik. Tidak hanya menjanjikan harga termurah dan beragam produk (termasuk otomotif), tapi juga mengusung konsep O2O (online-to-offline). Maksudnya, kamu bisa membayar, mengambil dan mengembalikan produk yang dibeli di 132 cabang Matahari Department Store yang tersebar di seluruh Indonesia.
Tapi kok tidak buka-buka ya? Masih melakukan persiapan, begitu jawaban yang disampaikan oleh Regan Dwinanda (Head of Offline Marketing & Partnership MatahariMall.com) dalam e-mailnya kepada PCplus. “Saat ini persiapan sedang berjalan dan kami berkomitmen untuk memberikan yang terbaik kepada konsumen,” tulisnya.
Menurut John Riady, ada banyak komponen yang dibutuhkan agar MatahariMall bisa menjadi yang terbaik. “Kami memahami hal tersebut dan sama sekali tidak berkompromi dalam melengkapi MatahariMall dengan infrastruktur dan sumber daya manusia terbaik yang dibutuhkan untuk menjadi perusahaan eCommerce terbaik dan juga terbesar di Indonesia,” kata John.
Persiapan apa saja sih yang dilakukan MatahariMall? Pertama tentu saja adalah tampilan online situs. Selain itu juga aspek di belakang layar, yakni kantor MatahariMall. Untuk mendukung kinerja MatahariMall, grup Lippo sudah menyiapkan ruang kantor berkonsep open office seluas 1.600 m2 di gedung Lippo Kuningan, Jakarta.
Sementara sebagai tempat menampung produk dan juga sentra pengiriman, MatahariMall sudah membangun gudang utama berkapasitas 10.000 m2 di daerah Halim, Jakarta Timur. Di lokasi itu disediakan fasilitas line inbound, line outbound, line QA & Measurement, Return Station, Quarantine Area, Cold Storage, dan Secure Storage, yang memperkerjakan lebih dari 200 orang.
Grup Lippo juga menunjuk aCommerce, sebuah perusahaan konsultan yang telah sukses membantu mengembangkan berbagai eCommerce besar di Asia Tenggara seperti Lazada Thailand, untuk membantu tim MatahariMall dalam menciptakan strategi pemasaran online dan juga rancangan kegiatan operasi perusahaan.
Jadi kita tunggu saja kehadiran MatahariMall.com ya. O ya, untuk situs belanja e-commerce-nya, grup Lippo menginvestasikan US$ 500 juta selama 2 – 3 tahun untuk membangun ekosistem e-commerce agar penjual dan pembeli bisa bertransaksi kapan saja dan di mana saja.