JAKARTA, PCplus – Perkembangan TI tahun ini akan makin ramai dan tidak dapat diprediksi. Begitu kata Jay Kidd (Senior Vice President dan Chief Technology Officer, NetApp).
“Setiap tingkatan TI tengah mengalami transisi – mulai dari perangkat end user, jaringan, desain aplikasi, software untuk virtualisasi server, desain server fisik, sistem storage, bahkan sampai dengan media penyimpanan. Sebagian dari transisi ini sudah mulai kita rasakan dan bertumbuh pesat di tahun 2015, sementara lainnya baru mulai bertumbuh,” jelasnya.
Kendati perkembangan TI tidak bisa diprediksi, Kidd mengatakan, dunia TI akan memperlihatkan enam tren teknologi berikut:
1. Dua tren fenomenal – Internet of Things dan Big Data Analytics – akan membuahkan hasil nyata
Meningkatnya telemetri data yang terintegrasi dalam perlengkapan industrial, perangkat monitoring kesehatan, sistem pembayaran mobile, bersama dengan serangkaian sensor-sensor baru untuk mengukur berbagai hal di dunia akan menghasilkan banyak data-data yang relevan untuk gelombang analitik bisnis berikutnya. Perusahaan yang telah memanfaatkan dataset mereka yang sudah ada namun tidak mampu untuk menghasilkan wawasan yang nyata, sekarang dapat berkorelasi dengan dataset yang ada di dunia nyata untuk mengoptimalkan proses bisnis dan mengubah pengalaman pelanggan mereka. Pengelolaan proses akuisisi data dari benda-benda yang terhubung jaringan, ditambah dengan tools untuk real-time analytic dan background analytic akan mengubah bagaimana perusahaan menyentuh dunia.
2. Masa depan dari All-Flash Array tidak sepenuhnya flash
Flash merupakan teknologi yang transformatif untuk Enterprise Storage. Namun sebuah data center yang seluruhnya terdiri dari flash tidaklah masuk akal. Setidaknya 80% dari data akan terus berada di disk. Biaya merupakan pertimbangan penting. Dalam 10 tahun ke depan, SSD yang paling murah sekalipun kemungkinan besar masih 10x lebih mahal dibandingkan SATA disk yang tidak terlalu mahal.
Kompresi dan deduplikasi berlaku imbang untuk disk mau pun flash. Setiap arsitektur storage akan memanfaatkan flash untuk mengatasi area data ‘panas’. Meskipun demikian, mereka yang memilih untuk menyertakan flash tetapi tidak terintegrasi dengan hybrid flash/disk array, tidak akan memiliki kemampuan dan keunggulan storage TI yang dapat diandalkan.
3. Hybrid cloud multi-vendor merupakan satu-satunya hybrid cloud yang bermanfaat
Setiap pelanggan menggunakan cloud untuk satu atau lain hal. Dan mereka akan memilih untuk bekerja dengan lebih dari satu penyedia jasa cloud. Ini bisa karena penawaran negosiasi yang menarik, atau agar tidak terjebak pada satu penyedia layanan.
Vendor SaaS (software as a service) yang tidak menawarkan cara untuk menarik data akan menerima pukulan berat. Tingkatan PaaS (platform as a service) yang hanya menjalankan satu cloud akan semakin sedikit digunakan. Pelanggan akan lebih berminat dengan teknologi software yang dapat dikerahkan di tempat dan di serangkaian platform cloud.
Efisiensi sumber daya membuat cloud menjadi salah satu jawaban terbaik bagi banyak organisasi di berbagai sektor, mulai dari layanan kesehatan sampai keuangan. Cloud merupakan lingkungan TI yang harus dimiliki untuk menjadi lebih produktif dan kompetitif.
Software-Defined Storage akan jembatani public cloud dan private cloud
Software Defined Storage (SDS) akan memperluas jangkauannya ke dalam implementasi cloud dan membangun data fabric yang menjangkau seluruh infrastruktur TI secara on-premise atau di lokasi dan public cloud. SDS akan menyediakan cara agar aplikasi dapat mengakses data secara seragam di seluruh penjuru cloud dan menyederhanakan aspek pengelolaan data dari memindahkan aplikasi yang ada ke cloud.
SDS akan dapat menjembatani storage on-premise dan cloud repositories. Efisiensi storage dari beberapa penawaran software-defined storage seperti Cloud ONTAP, juga dapat mengurangi biaya perpindahan data dari dan ke public cloud, dan menyimpan data aktif di public cloud dalam periode waktu yang lama.
- Docker menggantikan Hypervisor sebagai container untuk aplikasi-aplikasi scale-out
Seiring dengan studi kasus penggunaan aplikasi baru untuk SaaS atau enterprise dalam skala besar dituliskan dalam model scale-out microservices, aplikasi container Dockers telah terbukti lebih efisien secara sumber daya dibandingkan Virtual Machine (VM) dengan OS lengkap. Semua sistem orkestrasi VM utama telah mendukung Docker dan kita akan melihat pertumbuhan ekosistem untuk layanan penglolaan data dan sekelilingnya yang pesat di tahun 2015.
6. Hyper-Converged Infrastructure menjadi server komputasi baru
Produk-produk Hyper-Converged Infrastructure (HCI) tengah menjadi server komputasi baru dengan Direct-Attached Storage (DAS). Komputasi dari data center tradisionil terdiri dari blade-blade server atau kotak-kotak rak yang memiliki CPU, memory, I/O dan koneksi jaringan yang terdedikasi, dan menjalankan lusinan VM.
Hyper Converged Infrastructure (HCI) seperti EVO dari VMware memungkinkan DAS lokal untuk dibagikan di beberapa server, memungkinkan unit komputasi untuk lebih fleksibel, sambil berbagi data yang diakses melalui LAN atau SAN.
Mulai di tahun 2015, pertumbuhan solid state storage, meluasnya adopsi protokol Remote Direct Memory Access (RDMA), dan interkonektivitas baru akan mendorong model komputasi di mana core, memory, performa IOPS dari storage akan terintegrasi dalam low-latency fabric yang akan membuat mereka menjadi satu sistem single rack-scale.