JAKARTA, PCplus – Bagaimana caramu menemukan tempat-tempat makan yang enak? Kalau untuk beli ponsel baru? Atau produk berkualitas bagus lainnya? Tanya teman secara langsung? Lihat rekomendasi orang di Internet? Sebagian orang memang melakukan seperti itu.
Ada pergeseran perilaku konsumen di tanah air. Mereka yang dulu suka belanja secara fisik, sebagian beralih ke cara digital. Sebagian konsumen kini lebih suka belanja online. Tahun ini, tutur Kusumo Martanto (CEO, blibli.com) dalam ajang MarkPlus Conference 2015 di Jakarta tadi siang (11/12/2014), sekitar 6 juta orang sudah melakukan belanja online. “Tahun depan diperkirakan jumlahnya 8 juta,” kata Kusumo.
Agar konsumen makin puas dan suka belanja online, Kusumo menyarankan pebisnis untuk mempersonalisasikan penawarannya. Tentu saja produk yang ditawarkan pun harus berkualitas baik. Pria yang membeli cincin tunangan untuk istrinya secara online ini juga merekomendasikan layanan customer care. Sistem pembayaran yang aman dan mudah pun perlu diperhatikan.
Yang juga tak boleh dilupakan adalah sistem delivery (pengantaran) dan pergudangan. Delivery dan gudang, tegas Kusumo, harus menggunakan teknologi. Ia mencontohkan gudang Blibli.com yang menerapkan sistem barcode dan auto conveyor untuk sekitar 100 ribu produk yang dijualnya dari sekitar 1000 merchant dan 1800 merek, serta kurir yang menggunakan GPS real tracker.
Penggunaan teknologi yang tepat, garis bawah Kusumo, bisa menentukan sukses sebuah perusahaan. Ia mencontohkan perusahaannya sendiri yang bisa bertumbuh 100x dalam 3,5 tahun. “Pakai teknologi untuk membuat kustomer happy,” katanya. “E-commerce butuh teknologi yang sangat kompleks,” tambahnya.