JAKARTA, PCplus – Big Data banyak dibicarakan saat ini. Namun adakah contoh pengguna yang sudah memanfaatkannya? Tentu ada.
Salah satunya adalah Cosmos Bank. Ia adalah pemain utama kartu debit di Taiwan, dengan sekitar 560 ribu kartu. Di Taiwan, Cosmos menguasai 57% pasar pinjaman tunai. Untuk menganalisis big data miliknya Cosmos Bank menggunakan SAS Visual Analytics. Tujuannya adalah perkembangan customer intelligence and risk management sehingga jajaran manajemen dan manajer risiko dapat membuat keputusan terbaik pada saat yang tepat dalam menghadapi kompetisi yang cukup ketat.
Kini para eksekutif bank bisa mengakses data terbaru dari PC atau tablet. Sementara tim manajemen Risiko tidak lagi diharuskan membuat laporan untuk dipresentasikan saat rapat dengan manajemen. Sebelumnya, jajaran manajemen Cosmos Bank menerima laporan dalam bentuk PowerPoint. Dan ketika manajemen perlu informasi detil, Manajer Risiko tidak dapat langsung merespon. Keterbatasan sumberdaya dan juga teknologi menyebabkan peluang di depan mata pun hilang.
Penggunaan SAS dimulai Cosmos Bank tahun 2006 untuk manajemen informasi, integrasi data dan analytics. Dengan mengintegrasikan data perusahaan dan data nasabah, Cosmos Bank memperoleh dukungan keputusan lebih lanjut pada manajemen risiko dan marketing produk.
Berdasarkan hal tersebut, SAS Visual Analytics menyediakan solusi Big Data dengan akses instan ke data analisis dan informasi yang cukup besar dengan cepat, pintar dan dapat diakses dari mana saja. Jajaran manajemen dan manajer risiko dapat melakukan dan menjelajahi analisis masing-masing tanpa bantuan lebih lanjut dari teknisi IT. Mereka dapat menghasilkan dan membagikan laporan, instrumen dan visualisasi dengan hanya meng-‘klik’ dan memindahkan ke bagian ‘items of interest’.
Contoh, manajemen senior dapat menjabarkan penerbitan kartu debit oleh cabang, sales representative dan lainnya. Dan bank memperoleh pengetahuan lebih lanjut mengenai nasabah yang dapat membantu dalam pemilihan produk yang tepat pada waktu yang tepat, memberikan banyak waktu untuk analis dalam memahami bisnis dibandingkan dengan hanya membuat laporan.
“Saat ini merupakan era visualisasi,” ujar James Lin, Executive Vice President and Chief Risk Officer Cosmos Bank, “jadi, kita harus dapat memberikan jajaran manajemen dan pimpinan berupa tabel dan grafik yang menarik sehingga dapat membantu mereka dalam memahami maksud dan membuat keputusan tepat dari data yang diberikan.” Jika menginginkan lebih detil, tambah Lin, mereka dapat lakukan adalah tinggal memilih tabel atau grafik yang relevan dan secara langsung mereka mendapatkan akses tersebut.
“Ketika bank lain menawarkan nasabah kami dengan bunga yang lebih rendah untuk membayar uang muka dari Cosmos, kami tidak langsung merespon hal tersebut dengan merendahkan bunga kami juga,” ujar Lin. “Kami lebih memilih untuk tidak memasuki perang harga. Sebaliknya, kami harus mengandalkan analisa data kami untuk memahami kebiasaan/perilaku dari nasabah kami – sejarah transaksi mereka termasuk waktu penarikan dan pola pembayaran. Dengan hal tersebut, kami dapat fokus pada bisnis yang masuk akal dari sudut pandang risiko bisnis. Tujuan kami adalah membangun hubungan yang lebih dekat dengan nasabah kami untuk keuntungan yang berkelanjutan.”