
JAKARTA, PCplus – Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) sudah dekat. Sudahkah para lulusan universitas di negara kita siap menghadapi persaingan bebas ini? Mampukah mereka bersaing dengan rekan-rekannya yang berasal dari negara ASEAN?
Sebagai salah satu perguruan tinggi terkemuka, tutur Prof. Dr. R. Y. Perry Burhan, Msc (Dekan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Teknologi Sepuluh Nopember) dalam jumpa pers di Jakarta (4/9/2014), ITS tentu berkeinginan lulusannya mampu bersaing.
“Setidaknya di MEA. Untuk capai hal itu perlu ada peningkatan kemampuan. Di statistik dan matematika, kami kenalkan SAS. Harapannya, perusahaan yang butuh (tenaga kerja trampil) SAS, kita sudah siap. Negara-negara ASEAN sudah siapkan, jadi kalau kita tidak siapkan kita akan ketinggalan,” kata Perry. “Harapannya, sarjana kita tidak lagi kagok, gaptek dengan SAS. Minimal mampu bersaing di tingkat ASEAN,” tegasnya.
“Tenaga bisnis analitka sangat kurang,” kata Erwin Sukiato (Country Manager SAS Indonesia). Ia mengungkapkan betapa kelangkaan tenaga kerja yang menguasai software analitika bisnis SAS itu telah menyebabkan bajak-membajak karyawan saat ini. “Dalam dua tahun, karyawan (yang kuasai SAS) bisa pindah 2x- 3x dengan gaji yang lebih tinggi,” jelas Erwin.
Selain memasukkan software analitika bisnis SAS dalam kurikulum universitas, tahun ini ITS menggalang kerjasama dengan SAS untuk menggelar kompetisi SAS (SAS Competition 2014). Dalam kompetisi yang merupakan bagian dari SAS Academic Program ini, peserta bisa menuliskan karya tulisnya dalam sebuah kajian atau penelitian penerapan analitik untuk mendukung pengambilan keputusan (business analytics).
Karya tulis, kata Erwin, tidak hanya mengulas dan menerapkan metoda dan atau alogitma analitik tapi mengedepankan inovasi. “Topik karya tulis harus pakai software SAS untuk mengelola data dan melakukan analisa,” kata Erwin. Jangan kuatir, software SAS itu gratis kok. Kamu bisa mengambilnya di www.sas.com/university edition.
Apa ya hadiahnya? Dua pemenang kompetisi akan ditraktir SAS menikmati SAS Forum di kawasan Asean pada tahun 2015. Selain itu makalah mereka akan dipublikasikan dalam media yang berindeks Scopus atau Thompson.
Yuk belajar SAS, lalu ikuti kompetisinya.