Jakarta, PCplus – Bitcoin memang fenomenal. Sebagai pionir cryptocurrency, Bitcoin mengalami pertumbuhan yang tinggi. Beberapa tahun lalu nilainya masih sekitar kurang dari US$1 per koinnya, dan menambang Bitcoin pada saat itu masih terbilang ‘mudah’ dan terbilang ‘murah’. Kini, nilainya telah jauh meroket dimana harga per Bitcoinnya mencapai US$900 lebih. Tapi ada Enam cryptocurrency populer yang bisa jadi alternatif Bitcoin. Tapi sebelum trading, simak ulasan Bitfinex salah satu platform trading kripto terpercaya
Cryptocurrency sendiri adalah mata uang digital yang dibuat dan dikelola melalui penggunaan teknik enkripsi canggih melalui metode kriptografi. Cryptocurrency berkembang dari hanya sekedar konsep akademis menjadi sebuah kenyataan dengan penciptaan Bitcoin pada tahun 2009.
Tidak heran makin banyak orang yang berburu bitcoin dengan berbagai cara. Karena jumlah koin beredar yang dibatasi maka makin susah pula perjuangan untuk mendapatkannya. Beberapa orang yang ‘putus asa’ menambang Bitcoin memilih untuk berpindah ke mata uang digital lain. Memang mata uang digital tidak hanya sebatas Bitcoin saja. Terdapat lebih dari 80 jenis mata uang digital lain dan kesemuanya menawarkan keuntungan serta tingkat kesulitan yang berbeda. Dari sekian banyak mata uang digital alternatif tersebut, PCplus pilihkan enam mata uang digital yang saat ini cukup banyak diminati.
1. Litecoin

Didirikan Oktober 2011 oleh Charles Lee, Litecoin bisa dibilang sebagai pelengkap Bitcoin. Jika Bitcoin adalah emas, maka Litecoin adalah perak. Meski berarti nilainya dibawah Bitcoin, Litecoin tetap merupakan alternatif yang paling populer. Terbukti Litecoin mengalami peningkatan nilai hingga 600% sejak kehadirannya. Diluncurkan sejak Oktober 2011 yang kala itu satu koin masih bernilai sekitar US$0,50. Kini diperkirakan nilainya sudah menjadi US$30 dalam waktu sekitar dua tahun saja. Berbeda dengan Bitcoin, Litecoin dirancang untuk proses transaksi yang relatif lebih murah dan cepat.
Sebagai perbandingan, Litecoin memiliki batas maksimum jumlah transaksi koin 4 kali lebih besar. Dimana jumlahnya yaitu 84 juta koin sedangkan Bitcoin ‘hanya’ 21 juta koin. Waktu proses transaksinya pun lebih cepat, yaitu 2,5 menit pada Litecoin dan 10 menit pada Bitcoin. Keuntungan lain yang dimilikinya yaitu para pemburu koin tidak membutuhkan komputer kelas berat untuk menambangnya.
2. Peercoin

Peercoin memiliki fitur berbeda dan dipercaya bakal lebih unggul dibanding Bitcoin, atau paling tidak sama baiknya. Dikenal pula dengan nama PPCoin atau Peer-to-Peer Coin adalah cryptocurrency pertama yang menerapkan kombinasi antara proof-of-stake dan proof-of-work. Seperti diketahui bahwa mekanisme penting pada Bitcoin yaitu proof-of-work. Jadi secara sederhana, kombinasi tersebut membuat Peercoin menjadi lebih tangguh dari sisi keamanan.
Sistem ini memang awalnya bertujuan untuk memperbaiki kekurangan pada Bitcoin. Proses penambangannya dinilai lebih efisien dan telah ditambahkan fitur keamanan yang membuatnya jauh lebih sulit bagi kelompok penambang untuk mengambil keuntungan dari sistem tersebut. Pada 5 Desember 2013, tercatat 1 Peercoin memiliki nilai sekitar US$6,04. Ini membuatnya menjadi cryptocurrency terbesar ketiga dengan jumlah uang beredar senilai US$126 juta.
3. Namecoin

Namecoin bisa dibilang contoh terbaik dari fleksibilitas protokol Bitcoin. Didasari oleh Bitcoin, Namecoin bisa dibilang bukan merupakan mata uang yang sesungguhnya. Sebaliknya, Namecoin bertindak sebagai DNS (Domain Name System) alternatif. Dan berfungsi mengendalikan domain .bit diluar badan yang mengawasi semua domain yang biasa digunakan. Pengguna cukup membeli domain .bit untuk satu Namecoin, dan domain itu sendiri telah ditambahkan dengan apa yang disebut ‘block chain’ yang akan melacak kepemilikan Namecoin atau domain.
Karena Namecoin memiliki nilai di luar mata uang itu sendiri (dalam bentuk kepemilikan nama domain), maka bisa jadi suatu hari nanti akan terbukti lebih kuat dan berharga dibanding cryptocurrency lainnya. Peredaran Namecoin dibatasi sampai 21 juta koin dan tercatat hingga Juli 2013 lalu sebanyak 78549 domain telah terdaftar.
4. Primecoin

Primecoin diciptakan oleh pengembang perangkat lunak Sunny King pada Juli 2013. Sebelumnya ia juga mengembangkan cyptocurrency lainnya yaitu PPCoin atau Peercoin. Ia adalah salah satu open-source cyptocurrency peer-to-peer yang menerapkan komputasi ilmiah menggunakan mekanisme yang sama dengan Bitcoin yaitu sistem proof-of-work. Sistem tersebut bekerja mencari rantai dari bilangan prima sebagai dasar untuk enkripsi.
Dengan demikian, jaringan Primecoin diatur untuk menemukan bilangan prima baru sehingga kemungkinannya makin lama makin sulit karena pada akhirnya bisa mencapai angka bilangan prima dalam jumlah digit yang sangat panjang. Terinspirasi oleh Bitcoin dimana menyertakan banyak source code dan implementasi teknikal yang digunakannya. Source code yang digunakan didistribusikan di bawh lisensi perangkat lunak MIT/X11. Tercatat pada 28 November 2013, 1 Primecoin memiliki nilai tukar sebesar US$6 yang memberikan pasokan uang dengan nilai sebesar US$19 juta. Sehingga menjadikannya berada di peringkat 9 dari 10 cryptocurrency teratas saat itu.
5. Ripple

Ripple adalah salah satu mata uang digital yang tidak didasari oleh protokol Bitcoin. Ini merupakan cyrptocurrency utama yang paling unik karena lebih dari sekedar mata uang digital pada umumnya. Untuk melakukan transaksi, pertama-tama pengguna mesti memiliki mata uang yang biasa disebut dengan Ripples, yang mirip dengan seperti Bitcoin dan lainnya. Yang kedua yaitu jaringan pembayaran dimana pengguna berhubungan dengan kontak terpercaya agar dapat melakukan pengiriman ataupun penerimaan pembayaran Ripples.
Ripple memiliki pertukaran mata uang yang didistribusikan sendiri. Yang berarti menawarkan untuk membeli atau menjual Ripples yang sudah termasuk dalam rantai blok publik bersama data-data penting, seperti bukti transaksi dan saldo dompet digital. Sistem pertukaran dan faktor unik yang dimilikinya memberikan Ripple kemampuan agar bisa ditukar ke semua jenis mata uang konvensional maupun digital lainnya. Misalnya dari Ripples ke Bitcoin atau ke dollar Amerika. Mengingat kemampuannya yang luas, bisa jadi Ripple merupakan salah satu cryptocurrency yang paling sering didengungkan setelah Bitcoin dan Litecoin.
6. Quarkcoin

Diluncurkan awal tahun 2013, Quarkcoin adalah salah satu koin alternatif teranyar yang tersedia. Meski demikian popularitas Quarkcoin mengalami peningkatan yang cukup tajam dengan menjadi peringkat kelima sebagai cyptocurrency paling populer menurut Coin Market Cap. Nilai jual utama Quarkcoin adalah tingkat keamanan yang super ketat. Dimana terdapat sembilan putaran enkripsi yang menggunakan 6 jenis algortima enkripsi. Bandingkan dengan Bitcoin yang hanya menggunakan fungsi Hash tunggal atau SHA-256.
Dalam menambang, Quarkcoin menghasilkan blok yang sangat cepat yaitu tiap 30 detik, berbeda dengan Bitcoin yang lebih lama yaitu 10 menit. Dan lagi salah satu kelemahan Bitcoin adalah dibatasinya persediaan koin sebanyak 21 juta bitcoin yang diedarkan hingga tahun 2040. Sedangkan Quakcoin akan terus merilis sampai 247 juta koin ditambang pada tingkat inflasi sebesar 0,5% per tahun. Hal-hal inilah yang membuat para pakar yakin bahwa Quarkcoin memiliki potensi untuk menjadi mata uang digital yang layak digunakan untuk membeli dan menjual barang, bahkan melebihi Bitcoin.