
Jakarta – PCplus, Punya akun LinkedIn? Bagaimana kamu menata data diri kamu di akun LinkedIn? Cuma salin-tempel dari CV yang sudah ada atau kamu kostumisasi ulang? Ternyata, menaruh setiap detail dari hal yang pernah kamu lakukan semasa sekolah, kuliah, atau pada pekerjaanmu yang sekarang penting loh untuk meningkatkan daya jual profil LinkedIn kamu. Karena tak sedikit perusahaan yang mengandalkan LinkedIn untuk mencari pekerja.
Mendapat tawaran kerja lewat LinkedIn pernah dialami oleh Asmara Wreksono alias Miund. Dalam konferensi pers LinkedIn, Kamis (19/9/2014) Miund bercerita bahwa sejak 2008, ia selalu mendapat tawaran pekerjaan lewat LinkedIn. Dimulai dengan tawaran menjadi penulis konten untuk situs fashion Amerika Serikat, bekerja dari rumah, dengan gaji dollar. “It’s a dream job banget,” terang Miund. Lima tahun menggeluti profesi ini dan hidup terbalik. Ia mulai bekerja malam hari hingga subuh, dilanjut dengan siaran pagi, dan beristirahat di siang hari. Mulai memasuki masa kehamilan, Miund memutuskan untuk berhenti. Ia lantas mendapat dua kesempatan kerja berikutnya, lagi-lagi lewat LinkedIn.
hal serupa dialami Tantia Dian Permata Indah. Wanita yang kini menjabat sebagai Head Partnership Traveloka.com ini juga mendapatkan tiga pekerjaan terakhirnya lewat LinkedIn. Bahkan saat ia menjabat sebagai Head Hunter, ia mengaku mengandalkan LinkedIn untuk mendapatkan orang-orang yang kredibel.
Nah, merasa belum seperti mereka? Mungkin beberapa tips berikut bisa membantu untuk membenahi profil LinkedIn kamu agar lebih profil LinkedIn kamu lebih menjual, hm, istilah kerennya sih kamu harus pintar-pintar memasarkan diri, alias personal branding.
- Pastikan resume kamu “original” : Jangan cuma copy-paste dari CV yang sudah ada. Berikan sedikit cerita pada resuma yang kamu masukkan di LinkedIn, sehingga semua orang yang membaca profil kamu paham apa saja yang sudah kamu kerjakan dan kemampuan aja yang sebenarnya kamu miliki.
- Buat Profil Kamu Tampak Menjual : Gunakan kata sifat, kata kerja yang beragam, dan konotasi aktif bukan pasif. Misal, gunakan kata “mengelola proyek tim …” ketimbang “bertanggung jawab atas pengelolaan tim”.
- Buat tagline : Bukan cuma brand yang perlu tagline. Sebab kita membicarakan personal branding, maka kamu pun perlu menciptakan tagline untuk dirimu sendiri. Rangkailah kalimat singkat yang bisa mendeskripsikan diri kamu.
- Personal Elevator Pitch untuk Summary : LinkedIn punya kolom Summary, gunakan kolom ini untuk mendeskripsikan lebih detail diri kamu dari sekedar tagline tadi. Bayangkan kamu diminta untuk memperkenalkan diri dalam 30 detik. Hal-hal penting yang ingin kamu sampaikan dalam 30 detik itulah yang kira-kira bisa ditulis dikolom ini.
- Optimalkan kolom Skill & Expertise : Lewat kolom ini kamu perlu menjabarkan segala keahlian yang kamu punya. Ibaratkan ini sebagai kolom SEO yang perlu diisi dengan kata kunci agar orang bisa dengan mudah menemukan dan mengingat profil kamu. Endorsement dari teman-teman juga membantu menambah kredibilitas dari keahlian yang sudah kamu tulis.
- Berceritalah : Mudahkan orang yang membaca profil LinkedIn kamu untuk memahami peran dan tugas apa saja yang sudah kamu lakukan di tiap perusahaan dimana kamu pernah bekerja.
- Tingkatkan Google PageRank : Pada bagian Additional Information, tambahkan website yang menjelaskan mengenai kemampuan dan ketertarikan kamu terhadap sesuatu. Ganti label My Website dengan kata yang menarik pengunjung untuk mengklik. Sebab Google PageRank kamu akan makin bertambah ketika makin banyak orang yang mengklik situs itu.
- Rekomendasi : Kualitas rekomendasi dari orang yang kredibel untuk berbicara tentang keahlian kamu lebih penting dari kuantitasnya. Minta mereka menulis testimonial yang menjelaskan keterampilan spesifik atau curu kepribadian kamu yang spesifik. Lakukan hal serupa ketika kamu merekomendasikan orang lain.
- Bangun Koneksi : Siapa saja yang terhubung dengan kamu, menunjukkan kualitas dari “brand” pribadimu.
- Tetap aktif di LinkedIn : LinkedIn bersifat dinamis sehingga setiap orang bisa mengamati bagaimana kamu berinteraksi secara profesional. Berbagi informasi berharga untuk kemajuan karir, atau berbagi hasil presentasi, berbagi pandangan soal suatu tren, bisa menimbulkan persepsi positif bagi brand pribadimu.
Akhir kata, Deepa Sapatnekar, Head of Communication LinkedIn India & Hongkong menyebutkan bahwa LinkedIn sebagai jejaring sosial profesional adalah tempat dimana kamu menginvestasikan waktu. Bukan cuma jejaring sosial dimana kamu menghabiskan waktu. Jadi, investasi yang baik, perlu dibangun dengan baik juga. Sehingga tak menutup kemungkinan kamu mendapat kesempatan yang lebih baik juga di masa mendatang.