
Jakarta – PCplus, Buat kamu yang tak punya akun bank dan kartu kredit tapi mau berbelanja online, jangan khawatir. Karena Lazada dan Zalora rencananya akan mengembangkan layanan pembayaran sendiri untuk toko online mereka. Layanan pembayaran yang dikembangkan berupa pembayaran online dan pembayaran mobile. Rencana ini terungkap setelah induk perusahaan mereka, Rocket Internet mengumumkan kerjasama dengan Philippine Long Distance Telephone Company (PLTD).
Lewat kerjasama ini PLTD setuju untuk menggelontorkan dana segar sebesar 333 juta Euro (lebih dari 5,2 triliun rupiah) untuk mewujudkan layanan pembayaran itu bagi pengguna di toko online mereka di negara berkembang. Dengan adanya layanan pembayaran ini, pembeli yang tak punya akun bank, tak punya kartu kredit, dan mereka yang ada di daerah terpencil tetap bisa berbelanja online, yay.
Bukan cuma untuk Lazada dan Zalora yang berkibar di Asia Tenggara, layanan pembayaran ini juga rencananya bisa digunakan untuk layanan Rocket Internet lainnya, seperti Easy Taxi. Easy Taxi adalah layanan pemesanan taxi yang baru saja diluncurkan di Jakarta beberapa waktu lalu. “Teknologi finansial adalah sektor yang menjadi fokus utama bagi Rocket. Melalui kerjasama ini memungkinkan kami membangun diatas inovasi mobile money dan micro payment kelas dunia milik PLDT. Serta mengakselerasi distribusi solusi tersebut ke seluruh dunia,” jelas Oliver Samwer, founder dan CEO Rocket Internet seperti dikutip TechCrunch.
Pada 2013, PLDT melalui salah satu anak perusahaannya Smart Communications, berhasil menangani transaksi senilai 3,4 milyar Euro. Transaksi ini dilakukan berkat sistem mobile money mereka. Salah satu produk sistem mobile money mereka adalah Smart eMoney. Platform pembayaran ini digunakan Mastercard dan juga dapat menangani transaksi dari Citibank dan VISA. Dengan kerjasama ini, PLDT mendapat 10% saham Rocket Internet. Investasi ini juga meningkatkan valuasi Rocket Internet menjadi sekitar USS 4,5 miliar. Saat ini Rocket Internet memiliki lebih dari 20.000 pegawai di lebih dari 100 negara. Pada 2013, grup raksasa ini meraup pendapatan lebih dari 700 juta Euro (lebih dari 11 triliun rupiah).