
BENGALURU, PCplus – Perusahaan software Indonesia seharunya memang tidak cuma jago kandang. Mereka juga harus berkiprah di ajang internasional, apalagi era AFTA (perdagangan bebas di kawasan Asean) sudah di depan mata. Kesiapan dan keberanian untuk keluar dari lingkungan lokal telah dibuktikan oleh perusahaan Anabatic Technologies.
Tak tanggung-tanggung, perusahaan yang berdiri tahun 2012 itu langsung menanamkan kukunya di e pangkalan ilmiah India yang juga merupakan lokasi dari banyak perusahaan teknologi informasi, yakni Bengaluru. Bengaluru (dulu dikenal sebagai Bangalore) adalah ibukota dan kota terbesar di negara bagian India Karnataka. Ke kota yang juga terkenal sebagai Silicon Valley of India dan pengekspor di bidang TI inilah, Anabatic berekspansi. Untuk tahap awal, diperkerjakanlah 73 karyawan di kantor tersebut.
Ekspansi Anabatic tidak berhenti di kota Bengaluru. Perusahaan ini sudah menjadwalkan akan membuka kantor baru di kota lain, yakni Chennai. Selain itu juga akan dibuka kantor di Manila, Filipina. Di kedua kota ini akan diperkerjakan sekitar 60 orang untuk tahap awal.
“Untuk tahap awal, fokus pengembangan bisnis Anabatic ke luar negeri adalah untuk memperkuat kapasitas tim core banking Temenos yang telah kami kembangkan sejak 8 tahun lalu dan sejauh ini telah mengerjakan 10 proyek core banking di Indonesia. Secara gabungan, tim core banking kami yang ada di Jakarta, Bangalore, Chennai, Manila akan memiliki kapasitas sekitar 300 orang dan siap untuk mengerjakan proyek-proyek core banking strategis dan berskala besar baik di Indonesia maupun di negara Asia Pasifik lainnya,” kata Handojo Sutjipto, (Presiden Direktur Anabatic Technologies) dalam rilis pernya.
Ekspansi ke India dan Filipina ini, tutur Arvind Mohindra (CEO, Anabatic Technologies International), juga bertujuan meningkatkan reputasi dan daya saing Anabatic di pasar global melalui pembuatan solusi bernilai tambah.