
JAKARTA, PCplus – Semua orang sekarang terkoneksi dalam sebuah jaringan. Bagaimana jika terjadi masalah? Apa penyebabnya? Jawabannya bisa dengan cepat disajikan oleh network engineer dengan bantuan tool penganalisis IP, jaringan seperti Wireshark.
Bagi yang belum tahu, Wireshark adalah aplikasi solusi infrastruktur. “Fungsinya membantu apa yang dibangun kustomer atau pengguna TI sehingga lebih efisien, lebih produktif dan lebih cepat, juga hemat dari OPEX yang biasanya dibayarkan ke provider link setiap bulan. Wireshark sudah ada di Indonesia sekitar 3 tahun untuk representative office,” tutur Satriyo Pamungkas (Territory Manager, Riverbed Technology) dalam jumpa pers di Jakarta kemarin (3/6/2014).
Wireshark merupakan salah satu tawaran gratis dari Riverbed Technology. Riverbed mengakuisisi CACE Technology yang menaungi Wireshark pada 2010.
“Produk andalan kami adalah WAN Optimization. Indonesia adalah negara kepulauan sehingga konektivitas ke cabang-cabang belum matang dan Riverbed bisa menawarkan solusi untuk mengefisienkan koneksi, baik teresterial maupun VSAT,” tambah Satriyo.
“Target kami di Indonesia adalah perusahaan yang sensitif waktu, seperti perusahaan perminyakan dan gas, pertambangan, perbankan, dan jasa keuangan, Karena bagi mereka waktu adalah uang, dan harus justifikasi, ada laporan dan data,” ungkap Satriyo. Perusahaan yang punya data besar dan memiliki banyak cabang yang tersebar di seluruh tanah air, tutur Satriyo, cocok jika menggunakan Wireshark.
“Wireshark ibarat oli, kalau transaksi biasanya memakan waktu 5 menit, bisa menjadi 2 menit. Makin sering dipakai, ia akan makin efisien. Data di data center yang ditransfer via VSAT 10MB bisa menjadi 3MB saja, karena yang sudah pernah ditransfer tidak lagi diambil. Jadi kalau bayar 1MB link, bisa menghemat lebih dari setengahnya. Kami jamin,” ucap Satriyo sambil mengungkap salah satu perusahaan yang sudah menikmati efisiensi berkat Wireshark adalah Siemens Indonesia.
Selain sektor-sektor di atas, Riverbed pun mengincar pemerintahan. “Indonesia punya 33 atau 34 propinsi. Ada penyebaran dan banyak cabang. Pasti dibutuhkan implementasi yang bisa diaplikasikan,” kata Satriyo. Ia mengungkap produknya sudah dipakai sebagai solusi monitoring kinerja, antara lain di KPP. “Pemerintahan target pasar yang menarik dan Riverbed cocok untuk yang memiliki banyak cabang,” tandasnya.parajumper