JAKARTA, PCplus – Sebutlah UPS, dan orang akan mengingat merek APC. Ya, merek yang kini menjadi bagian dari Schneider Electric itu sudah lama berkibar di ajang UPS (uninterruptible power supply). Produknya sangat beragam.
Tuntutan pasar akan produk UPS, khususnya smart UPS, kata Giuseppe Candito (Asia Pacific & Japan Director of Business Development, Home and Business Network, Schneider Electric) dalam jumpa pers Schneider Electric Data Center Solution Day 2014 di Jakarta akhir April lalu (30/4/2014), terus tumbuh. “Pasar tumbuh 7% per tahun,” katanya.
Negara berkembang, seperti Indonesia, yang pasokan listriknya tidak bagus, tidak stabil, kata Candito, sangat membutuhkan UPS. Sebab daya listrik yang naik turun, dan bahkan mati mendadak itu tidak hanya akan mengganggu aktivitas, tapi bisa merusak perangkat. Bahkan sampai membuat papan sirkit terbakar.
Di negara-negara berkembang, konsumen juga sudah menginginkan perlindungan dari UPS yang handal, tapi mereka keberatan membayar mahal. Untuk itulah APC secara khusus mendesain Back-UPS BX625CI-MS. Kapasitasnya 625VA. Produk ini ditujukan untuk rumahan dan juga UKM. “Harganya termurah, karena itu kapasitasnya cuma 625VA. Kami juga punya produk yang 650VA,” jelas Candito.
Candito menyebutkan BX625CI-MS sebagai punya run-time tertinggi di kelasnya dan battery saver. “Modelnya agak basic, untuk melindungi PC (dari surge dan spike). Ada tiga outlet universal, bisa untuk PC, bisa juga untuk printer. Sudah dilengkapi AVR (automatic voltage regulator) yang berguna untuk Indonesa untuk mengatasi fluktuasi daya listrik. Jadi baterai bisa lebih awet sehingga tidak perlu cepat ganti baterai,” urainya. “Baterainya mungkin bisa bertahan lebih dari dua tahun, tapi kami juga belum tahu pasti karena ini produk baru,” tambah Candito.
Candito menegaskan Back-UPS BX625CI-MS-nya itu mudah dipakai. UPS ini digaransi dua tahun dan dilepas pada harga Rp 766 ribu. O ya, UPS ini punya one-step battery connector, yang perlu ditancapkan saat UPS akan digunakan
untuk pertama kali.