JAKARTA, PCplus – Ada yang tak kenal merek Dell? Sabtu lalu (3/5/2014), genap tiga dekade usia perusahaan Amerika tersebut. Dell didirkan oleh Michael Dell saat ia berusia 19 tahun. Kini Dell sudah berkembang menjadi perusahaan TI (teknologi informasi) dengan multi-miliar dolar.
Sebagai mahasiswa University of Texas, Austin, AS, saat itu Michael Dell melihat peluang bisnis dengan membangun sistem yang lebih baik dengan komponen-komponen yang tersedia di toko, dan bukannya dengan membeli PC siap-pakai dari dealer. Wirausaha ini pun memulai kiprah bisnisnya tahun 1984 dari kamar asramanya. Ia lalu memutuskan untuk berhenti kuliah agar bisa bekerja purna-waktu sebagai pioner PC.
Berdiri sebagai “PC’s Limited’ pada 3 Mei 1984, perusahaan Michael Dell dengan cepat membangun sistem PC. Perusahaan Dell pun mulai dikenal sebagai perusahaan yang memberikan kit berkualitas dengan teknologi terbaru. Selama tahun 1990-an, Dell mulai berjualan langsung ke konsumer dan perusahaan-perusahaan kecil yang berbondong-bondong datang membeli PC Windows dengan harga terjangkau.
Empat tahun setelah berdiri, Dell menuntaskan penawaran saham publik pertamanya. Ia meraup 30 juta dolar dan menaikkan modal pasar dari US$1000 menjadi US$ 85 juta. Pada 1992, Dell masuk dalam peringkat Fortune 500. Prestasi ini menjadikan Michael Dell sebagi CEO termuda dalam daftar Fortune 500.
Pada tahun 1996, diluncurkanlah Dell.com. Dalam tempo hanya enam bulan, situs tersebut berhasil mencatatkan US$ 1 juta penjualan per hari.
Tak lama kemudian, Dell juga berjualan di pasar enterprise. Membangun dan memasok server, juga sistem desktop dan laptop. Namun pada pergantian milenium, Dell memandang perlu untuk melakukan diversifikasi. Saat itu kebutuhan akan sistem PC baru memang melambat, lalu menurun.
Maka, perusahaan berkembang ke dunia pencetakan, storage, networking dan layanan TI. Sejumlah akuisisi pun dilakukan, yakni Compellent, Credant Technologies, Wyse, Force10 Networks dan Perot Systems. Pada 2005, Dell menjadi salah satu perusahaan TI terbesar di dunia dan duduk di peringkat teratas America’s Most Admired Companies di majalah Fortune. Oleh lembaga riset Gartner, Dell pun ditahbiskan di peringkat pertama penyedia jasa TI healthcare.
Baru-baru ini, Michael Dell berhasil memulihkan perusahaannya kembali dalam kepemilikan pribadi. Gebrakan ini, kata Dell, perlu agar ia bebas melakukan restrukturisasi untuk menghadapi tantangan yang berubah di dunia TI. Saat ini, Dell tetap merupakan anggota elit dari perusahaan-perusahaan TI papan atas.