Taipei, PCplus – Di Taiwan, cloud computing dan Big Data sudah memasuki tahap implementasi. Perusahaan telekomunikasi contohnya, sudah memantau perilaku transaksi online dengan teknologi awan. Sementara para dealer produk pangan memastikan keamanan produknya dengan analisis Big Data, dan perusahaan keuangan menganalisis perilaku konsumen untuk membuat rencana pemasaran. Begitu lapor lembaga riset IDC.
Bagi perusahaan storage, ini berarti kabar menyenangkan. Sebab akan makin banyak storage yang dibutuhkan untuk menyimpan data. Menanggapi tren tersebut, Apacer pun meluncurkan SSD terbarunya, SFD 25H-M dengan kapasitas 1TB. SSD dengan antarmuka SATA3 ini disebutkan mampu membaca dan menulis sekuensial masing-masing 510MB/s dan 420MB/s.
Jeff Lin (Direktur unit Bisnis Embedded Application Apacer) mengatakan, menggunakan SSD sebagai cache merupakan pilihan tepat untuk alternatif hard disk bagi perangkat penyimpanan Big Data yang efisien.” SFD 25H-M mengadopsi SATA 3.0 interface transmisi berkecepatan tinggi, serta chip Flash NAND 1x nm Toggle DDR 2.0, membuatnya memiliki kinerja yang sempurna. Di sisi lain, keuntungan dari kapasitas yang besar hingga 1TB tidak hanya menghemat ruang penyimpanan di dalam server dan mengurangi output panas server, tetapi juga mengirit TCO perusahaan dan menghindari menghabiskan sumber daya perusahaan. Selain itu, perusahaan akan dapat menjaga penyimpanan dan back up data besar mereka setiap hari, meningkatkan daya saing perusahan mereka,” jelas Lin dalam rilis persnya.
Selain 1TB, Apacer juga menyediakan SFD 25H-M dalam kapasitas 512GB. SSD Apacer dirancang untuk beroperasi dalam lingkungan yang keras dengan tingkat suhu industri yang luas (-40°C ~ 85°C).