Jakarta, PCplus – Olympus OM-D E-M1 disebut-sebut sebagai kamera masa depan yang akan menghancurkan kejayaan kamera Digital Single Lens Reflex (DSLR). Ia dibekali dengan dua sistem fokus yang biasa ada di kamera saku dan DSLR, tapi yang ini tanpa kaca pantul (mirror).
Manajer Pemasaran Olympus Customer Care Indonesia, Sandy Chandra, mengatakan bahwa kelemahan fokus mirrorless saat ini adalah pada sistem deteksi kontras yang tidak bisa cepat mengunci obyek yang bergerak cepat. Namun di seri teranyar Olympus ini, masalah tersebut bisa dipecahkan dengan ditambahkannya sensor phase detection ke sensor utama kamera.
“Dual Fast AF di Olympus E-M1 menggabungkan kekuatan mirrorless dengan DSLR tapi dengan sistem yang unik karena tanpa bantuan mirror lagi. Sensor phase detection digabungkan ke sensor utama sehingga desain kamera menjadi lebih kecil. Membuat kamera lebih kecil itu lebih susah lho dibanding membesarkannya,” kata Sandy saat memperkenalkan EM-1 di hadapan media.

E-M1 memang punya bentuk badan yang lebih mungil jika dibandingkan dengan kamera DSLR. Kamera dengan format micro four third ini dibekali aneka fasilitas untuk segala jenis pemotretan, termasuk profesional yang butuh kecepatan tinggi pada fokus kamera. Beberapa fasilitas tersebut antara lain Color Creator, kecepatan pengambilan gambar hingga 10 frame per detik, kemampuan rekam video Full HD, Creative Art yang disempurnakan, serta sistem anti guncang yang bisa beradaptasi ke 5 sumbu arah.
Seri ini juga ddidapuk bakal meneruskan sukses jajaran DSLR Olympus sebelumnya. “Olympus akan mengakhiri seri DSLR (mirror)-nya, karena semua sudah bisa diakomodir di E-M1. Soal lensa, E-M1 yang punya sensor micro four thirds bisa pakai punya standar four thirds dengan menambahkan adaptor,” jelas Sandy.
Badan kamera ini dipasarkan seharga 19,8 juta rupiah. Jika ingin membeli paket dengan lensa Zuiko Digital 12-40mm f2.8 maka harga kamera naik menjadi 28,9 juta. Lensa 12-40mm f2.8 nya sendiri dipasarkan seharga 12,8 juta.