JAKARTA, PCplus – Buku adalah jendela dunia. Dengan membaca buku, kita bisa melanglang buana tanpa meninggalkan tempat dan membuka wawasan. Sayang minat baca orang Indonesia kabarnya rendah.
Diungkapkan oleh Hazmi Srondol (Ketua Asosiasi Blogger Reporter Indonesia), dalam setahun orang Indonesia membaca rata-rata hanya 0,008 buku. Kalah jauh dibandingkan orang Amerika yang setahunnya membaca rata-rata 32 buku. Padahal, kata Srondol, tidak ada sejarahnya orang Indonesia tidak suka baca dan tulis, mengingat sejak jaman dulu sudah ada tulisan seperti lontar.
Harga buku yang mahal, sedikitnya judul buku yang diterbitkan, serta tak meratanya lokasi dan jumlah toko buku, khususnya di luar pulau Jawa, dituding sebagai penyebab rendahnya minat baca orang Indonesia. Hulman Sidjabat (Direktur Keuangan & Administrasi, IndosatM2) yang berasal dari pulau Samosir, Sumatra menuturkan bagaimana ia tidak bisa membeli buku karena tak ada toko buku di Samosir.
Prihatin dengan kondisi ini, IndosatM2 (IM2) membuka sebuah toko buku digital bernama BukuOn. Toko ini merupakan hasil kerjasama dengan penyedia platform PT Techbator. “Dengan munculnya toko buku BukuOn, saudara-saudara kita yang tinggal jauh, di Kalimantan, juga bisa mengakses, membeli buku,” kata Hulman. “Bisa menjual buku sama dengan mencerdaskan bangsa,” tandas Hulman.
Saat ini sudah tersedia 2000 judul buku digital di BukuOn. “Sepuluh dari penerbit asing, 1990-nya dari penerbit Indonesia,” kata Hulman. App BukuOn sementara baru tersedia di Google Play Store, alias untuk sistem operasi Android.
Sebagian besar buku digital itu berupa buku cerita, khususnya yang best seller. Sisanya adalah buku pelajaran. Buku-buku berasal dari antara lain penerbit Mizan, penerbit UI, penerbit ITB, dan Balai Pustaka. Harganya terjangkau, mulai dari Rp 5000 – Rp 100.000.
Pembelian buku digital bisa dilakukan dengan menggunakan uang elektronik Dompetku besutan Indosat, atau via transfer ATM dengan sistem top-up, minimal Rp 25 ribu. Sebelumnya kamu harus mengunduh app BukuOn, lalu mendaftarkan alamat e-mail. Nantinya kamu akan mendapatkan e-mail berisi PIN untuk mengaktivasi akun.
Yang menyenangkan, kamu bisa membeli buku secara parsial, tidak usah seluruh buku. Bisa per bab. Jadi bisa lebih murah dan tepat sasaran. Kalau sudah merasa tak suka saat membaca bab satu, ya tak usah beli bab-bab lainnya.
Yang lebih enak lagi, pengunduhan buku digital ini bersifat resumable download. Jadi kalau koneksi Internet menghilang saat buku sedang diunduh, kamu tak perlu memulai proses unduhan dari awal. “Begitu koneksi Internet tersedia, sisa unduhan otomatis akan diteruskan,” terang Hulman.
O ya, satu akun BukuOn boleh dipakai di tiga perangkat, jadi kamu bebas membaca buku yang sudah kamu beli tadi di smartphone, tablet, atau notebook milikmu. Cuma buku-buku ini bersifat proprietary, sehingga tidak bisa di-copy.
Sampai akhir tahun ini, tutur Thalhah Fakhrizal (Adjacent Business Development General Manager, IndosatM2), BukuOn ditargetkan bisa menyediakan sekitar 3000 judul buku digital. “Tidak banyak karena (jumlah) buku di Indonesia tidak banyak,” jelas Thalhah.