JAKARTA, SELASA – Sudah lihat logo baru Yahoo dong ya. Nah selain logo, Yahoo baru saja memperbarui kebijakan privasi, pelaporan dan apa yang boleh diketahui publik. Ini gara-gara skandal pengungkapan rahasia negara NSA (national security agency)/PRISM yang dipaparkan oleh Edward Snowden.
Maka laporan transparansi global pertama mulai 1 Januari 2013 sampai 30 Juni 2013 pun dirilis Yahoo. Di dalamnya termasuk permintaan data dari pihak pemerintah. Untuk kawasan Asia Pasifik, terdaftar permintaan data dari pemerintah negara Singapura, Taiwan, India, Hongkong, Australia dan Selandia Baru.
Negara-negara yang tercantum itu, jelas Yahoo, adalah negara di mana Yahoo punya entitas legal, dan karenanya lembaga pemerintah di negara tersebut bisa mencari dan mendapatkan data pengguna melalui proses hukum yang wajib. Begini tulis Yahoo: “Untuk setiap negara yang ada dalam Transparency Report, kami menunjukkan jumlah permintaan data pemerintah yang kami terima selama masa pelaporan dan bagaimana kami menangani permintaan seperti itu. Jumlah total akun yang dispesifikasikan dalam permintaan data pemerintah selama perioda pelaporan itu kurang dari satu persepuluh ribu persen pengguna Yahoo di seluruh dunia.”
Yahoo berencana mengeluarkan laporan baru setiap enam bulan. Perusahaan ini menegaskan bahwa mereka tidak menyodorkan data pengguna ke pemerintah, tapi pemerintahlah yang harus memintanya dan mereka harus punya alasan hukum untuk melakukannya.