JAKARTA, SELASA – Apa sih Gendroid Award? Ini adalah penghargaan yang diberikan oleh Advan kepada generasi muda Vandroid. Vandroid adalah istilah Advan untuk penggemar produk tabletnya yang berbasis Android.
Seperti semua perusahaan besar lainnya, Advan punya program CSR (corporate social responsibility). Nah program CSR itu dikemas dalam Advan Young Movement, yakni sebuah program peduli untuk generasi muda. Digelar 13 Mei s/d 7 Juni lalu, program ini mendapat dukungan 7808 vote dari generasi muda melalui twitter: @advan_id, facebook: Advan Community, Youtube : DigitalAdvan dan website : www.advandigital.com/advanyoung.
Ada tiga kandidat, yakni Trian Airlangga, Andi Suhandi dan Valentina Sukoastri, yang didukung di sana. Mereka memiliki kepedulian di dunia pendidikan, anak jalanan dan masalah anti orupsi. Ketiga kandidat ini akan mendapatkan bantuan pertangkat teknologi komputer dan uang tunai dari Advan untuk mengembangkan kepedualiannya di dunia sosial. Nantinya, yang mendapat dukungan atau polling tertinggi berhak meraih Gendroid Award 2013.
Tjandra Lianto (Business Development Advan) mengungkapkan, “Gendroid Award 2013, dan kandidat Advan Young Movement” bisa menjadikan cermin anak bangsa dan pemuda Indonesia serta menjadi contoh positif sebagai pemuda Indonesia yang peduli terhadap fenomena sosial. Dan Advan akan terus memberikan dukungannya untuk kebaikan generasi muda Indonesia”
Mari kita kenali lebih jauh ketiga kandidat Advan Young Movement ini.
1. Trian Air Langga. Mas Trian, begitu ia akrab dipanggil, lahir di Jakarta 25 tahun lalu. Pada usia tiga tahun, ia menderita glaukoma, tetapi baru pada tahun 2004 kedua matanya diangkat oleh pihak medis.
Keterbatasan fisik tidak membuatnya putus asa. Sejak SMA, Trian sudah banyak membantu orang lain. Tahun 2008, ia belajar memahami anak-anak jalanan dan tinggal di kolong jembatan. Ia mendirikan sanggar belajar singgah yang menampung 30 anak jalanan dan mengajarkan pendidikan agama, baca, tulis dan musik.
Tahun 2010, Trian menjadi relawan pengajar di Rumah Belajar Cikajang. Tahun berikutnya, ia menjadi relawan di Jakarta Barrier Free Tourism (JBFT). Ia pun aktif sebagai staf pengajar KAHFI untuk memberi motivasi dunia psikologi komunikasi di kalangan mahasiswa. Saat ini Trian masih menyimpan satu impian, yakni merealisasikan perpustakaan keliling dan mengenalkan lebih luas motivasi terapi pikir yang disebutnya Segitiga Emas. Pemuda berdarah Bali juga ingin bisa mengambil pendidikan master komunikasi di Belanda.
2. Andi Suhandi, Kelahiran 19 Agustus 1987, berasal dari keluarga kurang beruntung dan pernah merasakan kerasnya hidup di jalanan. Andi pernah menjadi pengamen, jualan agar-agar, tukang parkir sampai jualan nasi goreng. Lulusan Sarjana Komunikasi yang sedang kuliah S2 jurusan Pendidikan ini mengawali perjalanan nurani sosialnya dengan mendirikan sanggar anak jalanan di sekitar stasiun Bekasi dengan nama “Sanggar Anak Matahari.”
Kini Sanggar Matahari telah berubah menjadi “Cahaya Anak Negeri” dan lebih fokus pada pencegahan anak-anak usia dini menjadi anak jalanan. “Kakak Andi” yang pada tahun 2011 menjadi juara 1 pekerja sosial teladan Bekasi ini kini sedang membangun Workshop untuk pelatihan anak-anak didiknya.
3. Valentina Sukoastri. Perempuan asal Lampung ini adalah kandidat termuda Advan Young Movement. Lahir 26 Maret 1990, Valent punya kepedulian terhadap masalah korupsi dan pendidikan sehingga pada tahun 2009 dinobatkan sebagai duta anti korupsi oleh IPB dan KPK.
Tahun 2010, bersama empat rekannya Valent mendirikan “Sanggar Anak Juara” untuk pendidikan dan pendekatan lingkungan hidup, yaitu mulai dari kebersihan sampai gerakan menanam pohon. Ia pun didaulat sebagai “Young On Top Campuss Ambassador- IPB” dan menjadi wakil dari propinsi Lampung dalam “Indonesian Youth Conference 2010”. Saat ini Sanggar Anak Juara sudah memiliki dua Perpustakaan Juara untuk anak-anak di pedalaman dan memberikan kegiatan pengajaran baca tulis, keterampilan sampai seni.
Alumni IPB yang kini menjadi peneliti sosial ekonomi di salah satu perusahaan riset ini berharap bisa menyewa tempat untuk Sanggar Anak Juara. Valent juga berharap makin banyak pemuda yang mau bergabung di Sanggar Anak Juara untuk memberikan dukungan moral , tenaga , pikiran demi membina dan menyiapkan mental, pendidikan anak-anak bangsa.