Canon EOS 100D, Kecil-kecil Cabe Rawit

MAGELANG, RABU – Kamera berukuran mini identik dengan kamera saku atau mirrorless. Kamera-kamera ini dinilai lebih simpel dan kompak saat dibawa berpergian, utamanya oleh kaum hawa yang memang enggan repot.

Tapi, kamera mini tidak lagi milik dua kelas tadi, sebab Canon punya mainan baru nan mungil di kelas DSLR, sebut dia dengan EOS 100D. Lantas, apa istimewanya? “Ia punya semua kemampuan DSLR, tapi tidak kalah kompak jika dibanding mirrorless,” demikian jelas Sintra Wong – Division Manager of Canon Image Communication Product Division, PT. Datascrip. Bahkan, menurut Sintra, ini adalah kamera DSLR terkecil di dunia yang khusus didesain buat mereka yang ingin memakai kamera canggih tapi tidak terlalu besar.

Pertanyaannya, mengapa EOS 100D bisa memiliki ukuran kecil? Yase Defirsa Cory – Marketing PT. Datascrip menjelaskan bahwa ada beberapa desain khusus di kamera ini, seperti modul sensor yang diperkecil, komponen kamera yang diperkecil, pembersih sensor yang diperkecil sampai baterai yang dibuat lebih kecil. “Sensor tetap APS-C, tapi modulnya diperkecil. Baterainya juga lebih kecil sehingga bisa saling bertukar dengan Canon EOS M,” tukas Yase.

Saat mengenalkan EOS 100D malam ini (3/7) di Magelang, Yase juga menyebut fitur baru di kamera dengan resolusi maksimum 18 megapiksel ini, seperti: prosesor DIGIC 5, dioda sensor yang lebih besar sehingga bisa menangkap lebih banyak cahaya, dan sensitifitas ISO yang bisa ditingkatkan sampai nilai 25600 tanpa banyak mengorbankan kualitas foto.

EOS 100D punya Hybrid AF Area yang lebih luas, sehingga membantu saat Live View-nya aktif dan dipakai terutama untuk merekam video. Di video ini juga ada tambahan fitur baru, yaitu efek miniatur yang dulu cuma bisa di foto kini bisa juga diterapkan di video. Ini baru ada di 100D,” terang Yase.

Di Indonesia, EOS 100D dibandrol dengan harga kisaran 7.775.000, lengkap dengan paket lensa standar Canon EF-S 18-55 IS STM.

Berikut spesifikasi EOS 100D