ORLANDO, SELASA – Pernah dengar tentang internet of everything (IoE)? Belum? Hmm, ini adalah istilah terbaru dari Cisco. Intinya tentang bagaimana semua yang ada di dunia ini akan terkoneksi.
“Terkoneksi ke mobil pintar, sumberdaya, perawatan kesehatan (health care), aplikasi pintar dan lain-lain,” kata Dave Evans (Cisco Futurist) dalam sambutannya di Cisco Live! kemarin sore (24/6/2013) di Orange Convention Center, Orlando, Florida, AS. “IoE mewakili Internet era baru,” tegasnya.

Apa sih IoE itu? Ada empat hal yang tercakup di sini, yakni people (orang), process (proses), data dan things. Semuanya terkoneksi dalam jaringan. Teknologinya multipel. “Ada banyak definisi tentang IoE tetapi tetap semuanya untuk membawa ke arah koneksi,” ujar Evans.
Gampangnya begini. Bayangkan saja perubahan teknologi yang terjadi dalam 20 tahun terakhir dan jumlah koneksi yang terjadi. Banyak sekali bukan? Saat smartphone diperkenalkan sekitar 10 tahun lalu, world wide web masih dalam tahap bayi (1993).
Namun tahun lalu (2012), jumlah itu melompat sampai 1 miliar. Saat ini kita punya lebih dari 10 miliar perangkat yang terkoneksi. Dan jumlah barang yang terkoneksi ke jaringan terus meningkat – termasuk dari data, voice, video dan perangkat-perangkat pintar sampai aplikasi-aplikasi jenis baru. Maka nilai di sektor industri swasta saja diperkirakan melampaui U$ 14,4 triliun pada tahun 2022.
Alhasil tak mengherankan jika ada kebingungan tentang perbedaanantara Internet of Things (IoT) dan Internet of Everything (IoE). Perbedaannya memang tak kentara. IoT sudah merasuk ke hidup sehari-hari kita, misalnya dalam sensor mobil, dan menciptakan sistem yang kompleks dan independen dengan analitika satu tujuan.
Sementara itu IoE adalah kombinasi dari transisi teknologi dengan konvergensi suara, video, mobilitas, orang, proses, data dan lain-lain. ini menciptakan tingkatan baru dari network intelligence, atau jaringan dari jaringan di mana ada miliaran atau bahkan triliunan koneksi. IoE memadukan kepintaran, visibilitas, dan sekuriti dalam cara yang pada akhirnya akan mengantarkan sebuah nilai.
“IoE adalah evolusi dari IoT. Bukan semata-mata mengoneksikan segalanya, tetapi dibangun dari kerangka kerja IoT,” kata Evans.
“Ini bukan cuma koneksi tapi ada kemampuan-kemampuan baru yang dulu tidak ada. Misalnya tentang visibilitas, sumberdaya rantai pasokan. Kita bisa tahu siapa kamu dari data yang ada dan apa yang harus dilakukan,” kata Evans.
Lalu di mana peran Cisco? “Kami tetap akan sebagai jaringan proprietary tetapi IoE nantinya akan berbasis IP,” ungkap Evans. “Cisco akan tetap mendorong kota-kota pintar (smart cities),” tambahnya.
Evans mencontohkan arena health care yang menurutnya akan sangat terbantu dengan IoE. “Sekarang tools-nya tidak saling bicara, masih berupa silo-silo. Padahal health care itu universal dan pasti dibutuhkan semua orang. Perlu tools untuk bawa health care terkoneksi. Ini memang belum berubah secara radikal, masih mengikuti irama Moore’s Law yang berubah setiap 18 bulan. Tapi dalam beberapa tahun mendatang akan berubah secara radikal,” papar Evans.

Manfaat yang bisa dipetik dari health care, jelas Inbar Lasser Raab (Senior Director, Enterprise Network, Cisco), antara lain dokter yang berjalan mengunjungi pasien rawat inap di kamar bisa mendapatkan informasi tentang pasien tersebut dari device yang dibawanya.
“Begitu dokter masuk pintu kamar, tabletnya akan mendapatkan informasi tentang pasien. Tidak perlu pakai kertas, sehingga lebih efisien. “Untuk X-ray, doketer juga bisa mendapatkan saran dari aplikasi, termasuk juga untuk berkonsultasi dengan dokter lain,” kata Raab
Semua ini bisa terjadi jika ada jaringan. “Maka dokter akan menghabiskan waktu lebih sedikit untuk menyediakan layanan berkualitas lebih tinggi ke pasiennya,” kata Raab.
Cuma tantangannya sekarang, kata Raab sambil mengutip data survei bulan Mei 2013 di 19 negara dengan responden masing-masing seratus orang, jaringannya belum siap.