Tuntutan kerja yang semakin tinggi menuntut kita untuk selalu bergerak di manapun informasi itu berada.
Hal ini membuat pola kerja menjadi sedikit berubah karena saat ini banyak orang dituntut untuk bisa bekerja secara mobile maupun remote. Kita cukup beruntung bahwa saat ini sudah banyak layanan yang memungkinkan kita untuk bekerja secara remote, baik dari sisi perangkat keras, perangkat lunak, maupun layanan komunikasi data.
Salah satu layanan yang cukup digemari adalah Google Drive. Aplikasi office milik Google ini dapat diakses melalui alamat http://drive.google.com dan di dalamnya sudah menawarkan beragam layanan aplikasi perkantoran yang umum dipakai, seperti aplikasi word processing, spreadsheets, presentations, forms, dan drawings. Aplikasi ini merupakan rival utama dari Microsoft Office 365 yang baru saja diluncurkan pada bulan Februari dan dapat diakses pada alamat http://office365.microsoft.com. Keduanya memiliki kesamaan yaitu merupakan aplikasi berbasikan cloud computing dimana data kamu semuanya disimpan di Internet (lebih tepatnya di data center milik Google dan Microsoft yang tersebar di beberapa lokasi). Keduanya memungkinkan kita untuk bekerja dari manapun juga selama ada koneksi Internet.
Bagaimana jika kita berada pada lokasi yang tidak memiliki koneksi ke jaringan Internet yang cukup bagus? Solusinya adalah dengan melakukan sinkronisasi secara offline seperti halnya yang sudah dilakukan pada layanan DropBox, namun kali ini data yang akan kita gunakan adalah data dari layanan Google Drive. Pada kondisi normal, hal ini juga dimungkinkan, namun harus dilakukan secara manual setiap kali kita hendak menyimpan file kita secara offline. Hal ini tentu saja cukup merepotkan apabila file yang kita miliki cukup banyak. Disinilah peran dari Insync bisa membantu kita dalam menyelesaikan persoalan tersebut.
Insync merupakan sebuah layanan pihak ketiga yang mampu menawarkan beberapa layanan tambahan dari yang diberikan oleh Google Drive seperti dukungan untuk banyak akun sekaligus, pengeditan secara offline, akses sharing yang lebih cepat, pemberitahuan akan perubahan pada sebuah dokumen, dan juga dukungan untuk penyimpanan pada hard disk eksternal. Aplikasi ini juga tersedia pada semua platform desktop (Windows, Linux, dan Mac OS) dan juga untuk platform mobile (Android, iOS, BlackBerry, dan Windows Phone). Untuk Linux sendiri, aplikasi ini sudah menyediakan dukungan untuk beberapa desktop environment yang tersedia, misalnya Cinnamon, GNOME Shell, KDE 4, LXDE, MATE, OpenBox, Unity, dan XFCE. Aplikasi ini bisa kamu dapatkan pada alamat https://www.insynchq.com/linux.
Pada kesempatan ini, kita akan mencoba menggunakan Slackware 14.0 dengan desktop environmentnya adalah KDE 4. Paket SlackBuild untuk membangun aplikasi ini untuk Slackware sudah tersedia pada alamat https://github.com/willysr/SlackHacks/tree/master/SlackBuilds/insync-kde.
1. Letakkan semua file yang ada pada 1 folder yang sama beserta dengan source dan jalankan insynckde. SlackBuild menggunakan user root dan kamu akan mendapati hasilnya pada direktori /tmp. Install paket tersebut dengan perintah installpkg /tmp/insync-kde-0.9.36-i486-1wsr.txz.
2. Jalankan Insync melalui menu K > Internet > Insync dan pada bagian system tray akan muncul sebuah ikon baru. Klik kanan pada pilih Run Insync. Aplikasi ini akan membuka browser default pada sistem kamu dan meminta informasi username dan password untuk akun Google yang hendak dipakai (Gambar 2).
3. Masukkan username dan password seperti biasa dan klik tombol Link machine to this account (Gambar 3) dan akun kamu akan terhubung dengan mesin yang sedang digunakan. Secara default, Insync akan menyimpan semua dokumen pada sebuah direktori bernama Insync yang berada pada home direktori masing-masing pengguna.
4. Karena Insync mendukung banyak akun sekaligus, pada direktori Insync akan terdapat sebuah direktori yang sesuai dengan nama akun yang dipakai, misalnya akun penulis adalah willysr@gmail.com dan nama akun lokal sistem adalah willysr, maka hasilnya akan disimpan pada direktori /home/willysr/Insync/willysr@gmail.com (Gambar 4). File yang tersimpan pada direktori tersebut adalah salinan utuh dari file yang tersimpan pada akun Google Drive kita sehingga kita bisa melakukan pengeditan secara offline tanpa harus tersambung ke Internet. Perubahan tersebut akan dikirimkan kembali ke server Google ketika kita sudah tersambung kembali ke jaringan Internet. Cukup praktis bukan?
5. Insync juga memiliki layanan tambahan untuk GMail, yaitu menyisipkan dokumen (attachment) langsung dari Google Drive kamu pada Gmail. Syaratnya kamu harus menggunakan browser Google Chrome dan menginstall extension Insync pada Google Chrome Store yang dapat diakses melalui alamat https://www.insynchq.com/gmail/ (Gambar 5). Layanan ini jelas memudahkan kamu untuk bekerja karena kamu bisa mengambilnya langsung dari Google Drive tanpa harus mendownloadnya terlebih dahulu ke komputer lokal. Hal ini bisa mengurangi resiko bocornya file akibat kelalaian kita dalam menghapus file tersebut setelah tidak lagi kita gunakan ketika kita mengaksesnya pada komputer publik, misalnya di warnet atau di perpustakaan.
Semoga dengan bantuan Insync, pekerjaan kamu menjadi lebih mudah dan dokumen kamuakan selalu mengikuti kemanapun kamu berada.
Naskah: Willy Sudiarto Raharjo [willysr@gmail.com] * Staff FTI UKDW