JAKARTA, RABU – Untuk urusan notebook, nama Samsung belumlah berkibar tinggi seperti pemain-pemain lain yang sudah lebih dulu masuk pasar tanah air. Namun ini tidak membuat Samsung kecil hati. Justru perusahaan asal Korea Selatan ini yakin akan mampu mengukuhkan diri sebagai penguasa notebook di kategori premium.
“Kami mau menjadi pemimpin pasar di kategori premium,” tegas Sung Khiun (IT Business Director, PT Samsung Electronics Indonesia) dalam acara peluncuran notebook Samsung Series 5 Ultra dan Series 7 Ultra di Jakarta kemarin siang (21/5/2013). “Kami yakin bisa memenangi pasar di kategori ini,” tambahnya.
Menurut Sung Khiun, penetrasi notebook di tanah air masih sangat kecil, ku
rang dari 10%. “Jadi peluang untuk jual produk masih sangat tinggi,” katanya. Untuk segmen harga di atas US$ 800, tambah Sung Khiun, tahun ini pasar notebook diproyeksikan tumbuh 8%.

Senjata Samsung, jelas Sung Khiun, adalah produk yang inovatif dan berkualitas dan berdesain elegan, seperti Series 5 Ultra dan Series 7 Ultra. Masing-masing dibandrol dengan harga mulai dari Rp 8,8 juta dan Rp 11,9 juta. Mahal? “Samsung memang main di produk-produk premium,” tandas Sung Khiun. “Targetnya adalah konsumen yang cari produk premium,” tambah Firmansyah Is Nursal (Note PC Product Marketing Manager, PT Samsung Electronics Indonesia).

Apa sih Series 5 Ultra dan Series 7 Ultra itu? Keduanya adalah ultrabook, alias notebook tipis dengan sistem operasi Windows 8. Tampilannya mewah dengan cover atas dari brushed alumunium. Series 7 Ultra dilengkapi prosesor Intel Core i7 ULV dan grafis AMD HD8570M maks. 1GB, sementara Series 5 Ultra Intel Core i5 Dual Core dan AMD HD8570M maks. 2GB.
“Produk ini bisa nyala 8 – 9 jam. Dilengkapi SideSync yang baru diluncurkan sehingga bisa tersinkronisasi dengan smartphone Samsung,” begitu Sung Khiun menjelaskan keunggulan ultrabook-nya. Saat ini ultrabook Samsung ini hadir tanpa layar sentuh, namun nantinya akan tersedia yang berlayar sentuh.
Sekilas kedua ultrabook tersebut nyaris mirip. Sama-sama memamerkan satu port USB 3.0, dua port USB 2.0, HDMI, mini VGA, jack RJ45 dan 3-in-1 card reader slot, serta Webcam HD 720p. Namun Series 7 Ultra punya port headphone/mic dan keyboard yang backlit. Fisiknya juga lebih tipis dan kompak dibandingkan Series 5 Ultra (17,5mm vs. 19,5mm; 32,4×22,4 cm vs. 33,8×23,4 cm). Karena itu dari sisi timbangan, ia lebih enteng (1,46kg vs. 1,75kg).
Kok Series 7 Ultra bisa lebih tipis dan enteng? Ya, karena storage-nya sudah SSD (solid state disk) maksimal 256GB. Series 5 Ultra masih membekalkan hard disk (maks. 500GB).
Layar kedua ultrabook ini sama-sama mengusung layar Full HD dengan teknologi SuperBright. Alhasil tampilan di layar 14” 350nit Series 7 Ultra terlihat jernih dan 1,5x lebih terang tanpa membuat mata lelah. Lapisan anti-reflective yang terpasang disebutkan akan membuat tampilan di layar tetap jelas kendati dilihat di bawah sinar matahari langsung.
Di kedua ultrabook-nya yang bagian bawahnya ditanami speaker stereo JBL itu, Samsung menghadirkan sudut pandang 178o secara vertikal dan horisontal. Namun jika dilihat di sudut yang sulit, Samsung sudah menyediakan fitur Color Shift yang mamp mengurangi kualitas gambar dan warna.

Tidak istimewa? Ada kelebihan dari sisi software, yakni kemudahan koneksi. “Ada strategi lain untuk menciptakan diferensiasi dari sisi software,” kata Firmansyah. “Orang ingin data di smartphone-nya bisa di-backup di notebook dan sebaliknya. Teknologi terbaru Samsung, SideSync bisa mempermudah autobackup, drag-n-drop, media playing, copy & paste dari mobile ke PC dan sebaliknya,” urainya.
Dengan SideSync, kamu bisa mengontrol smartphone dari keyboard dan mouse notebook. “Bisa ketik SMS di (keyboard) notebook. Ada Phone Screen Sharing, di layar notebook ada virtual phone. Jadi bisa maksimalkan fitur handphone di notebook dengan layar yang lebih besar. Mouse juga tampil di layar handphone,” jelas Firmansyah.
Kamu juga mudah saja berbagi konten di kedua perangkat tersebut, dan secara otomatis mem-backup data smartphone ke notebook. Tentukan saja mana saja yang mau otomatis di-backup: kontak, kalendar, foto, musik, dan video.
Cuma agar kemampuan di atas hadir, kamu harus meng-instal SideSync ke smartphone dan mengoneksikannya ke ultrabook Samsung. Camkan, hanya smartphone dengan OS Android Jelly Bean yang mengaktifkan kemampuan SideSync.
Nah bisakah semua keistimewaan Samsung Series 7 Ultra dan Series 5 Ultra mewujudkan target Samsung untuk menjadi pemimpin pasar notebook Indonesia di kategori premium? Sung Khiun sangat yakin bisa karena di ajang mobile phone dan TV, Samsung sudah duduk di no.1.”Yakin, dengan kualitas produk yang bagus, dan desain yang elegan,” tandasnya.
O ya, dari warna, Series 7 Ultra terlihat lebih konservatif. Ia hadir hanya dalam warna bare metal dan mineral ash black. Sementara itu Series 5 Ultra tampil dalam warna ebony black, garnet red, dan pebble blue.