JAKARTA, SELASA – Fisiknya termasuk tipis, tetapi tidak setipis ultrabook yang menurut persyaratan Intel maksimal berketebalan 21mm. Tebal badan Lenovo M490s ini 22,4mm. Bobotnya 1,91kg.
“Jika dibandingkan ultrabook 14”, ia lebih terjangkau dari segi harga dan lebih besar storage-nya, mencapai 1TB. Dibandingkan notebook 14”, ia lebih tipis dan ringan,” ucap Antony Widjaja (Product Specialist SMB, PT Lenovo Indonesia) saat peluncuran Lenovo M490s di Jakarta tadi siang (9/4/2013).
Notebook berlayar 14” dengan resolusi 1366×768 ini, tutur Irene Santosa (Country Lead, SMB, PT Lenovo Indonesia) ditujukan dan didesain khusus untuk kalangan UKM (usaha kecil menengah/SOHO – small office home office), SMB (small medium business) maupun korporat yang sering mobile. Karena ditujukan untuk kalangan bisnis, notebook pun dilengkapi fingerprint reader sebagai pengaman dari akses orang tak berhak.
“Kartu grafisnya Nvidia GeForce 710M 1GB, otomatis akan berpindah bila aplikasi memerlukan grafis. Jika tidak, yang aktif Intel HD Integrated. Setingnya tidak bisa diatur, karena akan otomatis aktif bila diperlukan,” terang Antony tentang keunggulan M490s yang default-nya menggunakan grafis Intel HD Integrated.
Untuk mempermudah pemeliharaan khususnya bagi UKM yang biasanya tidak memiliki tenaga TI khusus, Lenovo sudah menyertakan dua tool, yakni Lenovo Solution Center (LSC) dan Lenovo Solution for Small Business (LSSB). Yang disebutkan terakhir ini bersifat opsional.
LSCC terdiri dari Energy Saver yang bisa otomatis memati/hidupkan komputer setelah seting diatur; Software Monitor untuk memantau semua software yang terpasang di unit; USB Blocker untuk menonaktifkan port USB dan menentukan peralatan apa saja, semisal printer dan scanner, yang boleh mengakses port USB; dan After Hours Maintenance yang bisa disetel untuk melakukan maintenance waktu komputer sudah tidak digunakan bekerja dan setelah melakukannya otomatis mematikan dirinya; dan link untuk backup dan restore application. “Jadi bisa bantu UKM dengan self service seperti backup dan restore,” jelas Antony.
Cuma perlu diperhatikan, kendati bersifat opsional LSCC hanya aktif pada notebook yang menggunakan prosesor Intel Core i3 generasi ketiga dengan chipset HM77. “Jadi tidak bisa ditambahkan ke model yang chipsetnya bukan HM77 dan pakai prosesor generasi ketiga,” kata Antony.
Lenovo M490s ditenagai oleh prosesor Intel Core i3-3277U 1,9GHz generasi ketiga, chipset HM77 Express dengan memori DDR3 1600MHz 2GB. Spesifikasi lain mencakup satu port HDMI, dua port USB 3.0, satu port USB 2.0, jack RJ-45, Gigabit Ethernet, fitur nirkabel Bluetooth 4.0 dan 802.11n, slot 4-in-1 card reader (SD/MMC/SDXC/SDHC), webcam HD 720p yang mampu merekam video 30fps, sepasang speaker stereom dual-array microphone, fitur Dolby Advanced Audio v2, dan baterai 4-cell dengan adapter daya 65watt. Jack combo input mikropon dan stereo headphone output tersedia.
Untuk storage, Lenovo memasangkan hard disk 5400rpm 1TB (maksimal) yang dikombinasikan dengan mSATA SSD 16/32 GB sebagai hard disk drive booster. “mSATA bertindak sebagai cache sehingga bisa didapat kinerja bak SSD (solid state disk, yang mencapai 5x hard disk 5400rpm. mSATA ini bukan untuk simpan data, tapi untuk meningkatkan kinerja hard disk. Jadi walaupun ada dua storage, terlihat sebagai satu disk,” jelas Antony.
Selain hard disk yang tertanam secara fisik, Lenovo bekerjasama dengan SugarSync menyediakan storage berbasis awan. Lenovo Cloud Storage sebesar 2 – 5 GB itu bisa dipakai cuma-cuma, tetapi harus diunduh sendiri.
Di Indonesia, Lenovo M490s dipasarkan dengan harga mulai dari Rp 5,699 juta untuk versi DOS. Sementara ini, M490s tersedia dalam dua pilihan warna: abu-abu dan hitam. “Windows 8 atau Windows 7 menjadi pilihan. Warna merah datang belakangan,” kata Antony. Notebook tipis ini digaransi satu tahun.