
Jakarta, Kamis – Kata “Konverensi Video” lekat dengan konsumsi bandwith yang rakus serta kecepatan internet tinggi. Maklum, transmisi data video dan suara memang lebih berat dibanding transmisi teks atau gambar statis. Makin parah lagi kalau konverensi video dilakukan ke banyak titik dengan letak geografis yang berjauhan.
Tapi soal bandwith tadi tidak perlu lagi dikuatirkan. Kedacom, perusahaan spesialis teknologi konverensi video dan pengamatan (surveillance) berbasis teknologi Internet Protocol (IP) punya teknologi kompresi canggih di produk-produknya yang baru saja hadir di Indonesia. Lewat distributor tunggalnya, Datascrip, Kedacom siap memasarkan 13 seri produknya yang dibagi dalam 3 kategori utama, yakni Multiple Control Unit, High Definition dan Accessories.

Menurut manajer pemasaran PT. Datascrip, Mia Julita, semua kategori yang dimiliki Kedacom ini sudah mencakup seluruh kebutuhan konverensi video di prusahaan, seperti terminal video konverensi, kamera, mikrofon, dan unit pengatur khusus jika konverensi video dilakukan di banyak titik (multipoint). “Bahkan kita menyediakan aplikasi bernama PCMT supaya pegawai perusahaan yang sedang berada di luar kantor tetap bisa melakukan konverensi dengan hanya menggunakan notebook mereka,” jelas Mia.
Kedacom punya produk unggulan yang keren, serinya Kedacom H600. Dia adalah perangkat konverensi video yang mengintegrasikan kamera definisi dan terminal di satu perangkat. Buat perusahaan yang butuh kemudahan setting jaringan konverensi video, seri H600 ini sebenarnya sudah mencukupi karena ia bisa langsung dihubungkan dengan perangkat lain seperti display (monitor), speaker, USB dan high speed ethernet. Dilihat dari spesifikasinya, H600 terbilang canggih, sebab selain bisa mengirim sinyal video beresolusi 1080p dan menerimanya dengan resolusi yang sama, ia juga mampu melakukan pembesaran optis hingga 10 kali.

Perusahaan dengan kebutuhan yang lebih tinggi, bisa memilih seri H700 yang merupakan terminal konverensi video yang berdiri sendiri (stand alone) dan bisa dihubungkan dengan perangkat kamera atau display yang sudah ada. Jangan kuatir soal kompatibilitas, standar H.323 dan Session Initiation Protocol (SIP) sudah didukung oleh H700 dan juga produk Kedacom lain sehingga bisa bekerja dengan baik di perangkat bermerek lain.
Kebolehan produk Kedacom sempat didemokan Datascip saat perluncurannya di Jakarta, hari ini (4/4). Produk yang dipakai adalah Kedacom H600 yang dihubungan dengan jaringan lokal dan internet. Konverensi video dilakukan dalam beberapa tahap menggunakan bandwidth yang berbeda, beda. Di bandwidth 384Kbps misalnya, Kedacom masih bisa menunjukkan sesi konverensi yang mulus, hanya resolusinya tidak begitu baik, ada di sekitar CIF saja. Ketika bandwidth dinaikkan sampai 1Mbps, sesi konverensi sudah berhasil menayangkan video beresolusi 1080p dengan baik termasuk saat melakukan panggilan ke kantor Kedacom yang berada di Singapura.
Sebagai pemain baru di tanah air, kedacom harus bersaing keras dengan produk-produk dari merek besar lain yang sudah lebih dulu ada. Tapi hal ini tidak lantas menyurutkan Kedacom dalam memasarkan produk-produknya karena perusahaan yang saat ini menguasai pangsa pasar di Cina itu mengaku sudah memiliki strategi jitu. “Kami punya perangkat multi control unit yang bisa berhubungan langsung dengan pengamanan jaringan yang dmiliki banyak perusahaan besar saat ini. Selain itu kami juga memiliki tim riset dan pegembangan yang kuat dan sudah berpengalaman selama 15 tahun di bidang ini,” ujar John Xue, Executive Director, Keda Communication Ltd. Ia juga menambahkan bahwa sebagai produk dari negeri tirai bambu, Kedacom mampu hadir dengan harga yang kompetitif.