JAKARTA, SELASA – Siapa bilang era emas BlackBerry sudah berlalu? Pekan lalu BlackBerry mengejutkan Wall Street dengan melaporkan laba untuk kuartal terbarunya, dengan perolehan bersih US$ 94 juta dari pendapatan US$ 2,7 miliar. Padahal kuartal sebelumnya, perusahaan yang dulu bernama Research In Motion (RIM) itu merugi US$ 18 juta.
Kelihatannya perubahan nama berhasil membawa berkah, platform dan jajaran produk baru. BlackBerry menyebutkan telah mengapalkan 6 juta smartphone kuartal tahun lalu, termasuk 1 juta perangkat BB10 (BlackBerry 10). Angka ini luarbiasa mengingat BB10 baru beredar sekitar tiga bulan lalu. Cuma ini tidak berarti BlackBerry sudah tidak bermasalah, karena untuk tahun fiskalnya, mereka mencatatkan kerugian US$ 646 juta.
“Kami telah melakukan sejumlah perubahan di BlackBerry pada tahun lalu dan perubahan tersebut menyebabkan perusahaan kembali melaba di kuartal keempat,” kata Thorsten Heins, President and CEO. “Dengan peluncuran BlackBerry 10, kami memperkenalkan platform mobile terbaru dan apa yang menurut kami paling inovatif di pasar saat ini. Para pelanggan suka perangkat tersebut dan user experience, dan tim dan mitra kami sekarang focus mengantarkan perangkat terwsebut ke tangan para konsumen dan pelanggan enterprise BlackBerry.”
Memang benar, menyampaikan perangkat tersebut ke tangan para konsumen adalah kunci sukses. Untuk membantu hal itu, BlackBerry memperkirakan peningkatan sekuensiaol 50% dalam pengeluaran marketing.