JAKARTA, KAMIS – Mengembangkan aplikasi di cloud butuh waktu lama loh, bisa sampai tiga minggu. Padahal peluang bisnis harus cepat direspon bukan? Nah, agar waktunya tidak selama itu, ada solusi dari HP bernama Virtual Application Networks.
Di Indonesia, Virtual Application Networks mulai dipromosikan oleh HP sejak bulan ini. Solusi ini, kata Justin Chiah (Category Manager, Networking, HP Asia Pacific & Japan) dalam acara jumpa pers di Jakarta kemarin (9/5/2012), dapat menghemat waktu pengembangan aplikasi software yang diantarkan-di-awan pada jaringan enterprise.
“Selama ini jaringan yang sudah ada (legacy network) memperlambat deployment aplikasi. Bisa butuh waktu sampai 3 minggu. Selain itu jaringan yang sudah ada tidak dapat memenuhi harapan cloud. Ia tidak bisa mengenali sifat aplikasi dan penggunanya,” urai Chiah tentang kesulitan perusahaan yang ingin dengan cepat mengembangkan aplikasi baru dan men-deploy-nya di jaringan nirkabel dalam lingkungan BYOD (bring-your-own-device) yang juga harus didukung tim TI.
Jaringan fisik itu kaku, tambah Chiah, karena dirancang untuk satu tenant, tipe pengguna dan lokasi. “Jadi tidak bisa di-upgrade dan diskalakan. Manajemennya manual, lamban merespon kebutuhan aplikasi baru, dan terhambat oleh kesalahan manual,” jelasnya.
Menurut Chiah, virtual application networks HP berbeda. “Karena bisa dari data center sampai end user, jadi end-to-end. Jaringan harus di-tune agar memenuhi penyajian kebutuhan aplikasi. Ini bisa mengurangi waktu dari hitungan minggu menjadi menit,” jelasnya.
Bagaimana HP melakukannya? “Dengan melakukan karakterisasi aplikasi melalui penggunaan template, memvirtualisasi jaringan untuk membuat multi-tenant, topologi on-demand dan provisioning yang tidak tergantung perangkat, serta orkestrasi otomat,” kata Chiah. HP bisa melakukan hal-hal di atas karena mencomot kecerdasan yang disajikan oleh arsitektur FlexNetwork miliknya, yakni Flex Fabrik, Flex Campus, Flex Branch, dan membuat arsitektur VM (virtual machine) yang berbeda-beda, misalnya untuk SAP, Lync, Polycom, atau Outlook 2000.
Sebagai tahap awal dari Virtual Application Networks, HP mengenalkan HP Intelligent Management Center (IMC). Platform pengelolaan dan virtualisasi tunggal (single-pane-of glass management) berbasis web ini mencakup seluruh arsitektur HP FlexNetwork.
Alhasil penghematan waktu bisa diperoleh. “Cukup 5 menit untuk set VM, 5 menit untuk set network, karena network-nya sudah tuned, bisa divirtualisasi end-to-end, dari aplikasi ke pengguna, ada dalam satu platform, standarnya terbuka, dan dikelola dengan kebijakan (policies) dan bukan CLI (command line interface) dan skrip,” urai Chiah. Dan karena pakai kebijakan, tingkat kesalahan juga bisa ditekan/ditiadakan.
Lalu cocok untuk siapa saja virtual application network ini? Semua, mulai dari UKM sampai enterprise,” jawab Chiah.
Sementara ini HP Virtual Application Networks hanya tersedia untuk lingkungan VMWare. Modulnya bisa diperoleh dengan harga US$ 9995.
Ada juga yang gak usah setting sana-sini kok, yaitu pakai ibuildapp. Nah, lihat uraian lengkapnya di jimatdigital.blogspot.com ya…