
JEPANG, KAMIS – Belum sebulan diperkenalkan di Indonesia, printer Epson Seri L100 dan L200, yang juga pernah dibahas Tabloid PCplus Online, ternyata sudah menggemparkan pasar Indonesia. Metoda infus tinta dengan memindahkan tangki kartrid ke luar badan printer yang diadopsi Epson dianggap sebagai terobosan yang nyeleneh, alias keluar dari aturan baku yang selama ini dianut produsen printer.
Saking menggemparkannya, ada tudingan miring yang menilai langkah Epson ini sebagai strategi untuk mematikan industri isi ulang tinta lokal yang sedang menjamur. Sebagian kalangan juga menganggap langkah Epson ini sebagai terobosan berani, yang sebenarnya bisa dengan mudah dilakukan produsen printer lain.
Ditemui di sela-sela acara Epson Micro Piezo Press Tour 2010, M Husni Nurdin (Deputy Country Manager, PT Epson Indonesia) tidak sependapat jika langkah Epson ini dianggap mematikan industri tinta isi ulang. “Tidak lah, tidak ada niatan ke arah sana. Epson hanya memberikan pilihan bagi pengguna yang ingin meningkatkan produktifitas mereka namun tetap original. Semua pilihan kembali kepada konsumen” tegasnya.
Menurut Husni, saat ini Epson mulai memfokuskan produk-produknya sesuai keinginan pasar lokal. “Jadi suara lokal kami dengar dan kami sampaikan ke kantor pusat di Jepang. Itulah kemudian hadir seri L100 dan L200 yang spesifik dibuat untuk Indonesia,” tambah Husni.
Pernyataan Husni ini diamini Koichi Endo (Chairman, Epson South & Southeast Asia). Menurut pria yang juga salah satu pengembang teknologi Micro Piezo ini, manajemen Epson global sedang mengedepankan keinginan lokal dalam pengembangan produk ke depannya. “Kalau melulu bicara teknologi sih kita sanggup. Tapi buat apa teknologi tinggi kalau tidak diterima pasar,” kata pria yang mengaku baru kali ini kerja di luar Jepang. Menurutnya sebuah perusahaan itu akan bisa berkembang berdasarkan 3 hal, yaitu dengan mengakusisi (merger) perusahaan lain, punya bagian riset dan pengembangan yang kuat, serta mengerti apa mau konsumen.
“Merger sangat jarang dilakukan perusahaan Jepang, terlebih Epson. Karena semua kita buat sendiri. Riset dan pengembangan juga sudah sangat kuat di Epson. Nah, mengerti apa mau konsumen ini yang baru dimulai Epson, dan bakal jadi strategi ke depan,” jelas Endo.
Jadi, jangan kaget jika besok-besok Epson mengeluarkan beragam kejutan khas Indonesia. Bisa jadi, kamu bakal menemukan pusat isi ulang tinta original Epson di pusat penjualan komputer, siapa tahu.
EPSON tahu kalau sistem infus memang lebih banyak dipakai….^_^
Tinta bawaannya kurang bagus, mohon dicek kembali.
Mantap,jd gk khawatir krn ada produk resmi dan semuanya asli.
pingin coba nih, mudah2an produk’y udah nympe di daerah sum-sel
Mantap dan menantang untuk mencobanya…
tapi harganya kok mahal ya……… tapi kalau sebanding dengan kualitas why not……. coba beli ah…….
siapa yang tAK kenal EPSON printer sejuta umat, kwalitas dan harga sebanding,
dan paling gampang di infus plus tak terlalu membutuhkan perawatan extra
hmmm. bgs tp klo bsa hrganya murah..terjankau dikalangan bawah..pst bnyk yg belii
Tapi kalo memasukan tinta baru harus memasukan nomor pin yang tertera di botol ink jadi kaya isi pulsa pake voucer fisik wah
Kalo menurut saya sebenarnya paling baik bagi semua .baik produsen printer,produsen tinta refil dan konsumen adalah naikan harga printer 3x lipat trus konsumen dibebaskan pake produk tinta apa saja tergantung konsumennya kalo mau bagus beli tinta mahal tapi kalo untuk usaha bisa beli tinta murah karena harga menentukan kwalitas tinta jadi semua untung toh jarang printer yang bisa tahan lebih dari 5 tahun kalo dipake usaha .kalo mau bagus beli tinta ori dan semua tahu kalo tinta murah mana bisa hasil bagus seperti ori jadi siapkan penggorengannya konsumen yang siapkan bahannya mau masak ayam kok pake kangkung mana bisa walo pake penyedap rasa ayam ya pasti kalah sama ayam aslinya ha..ha
jika pakai sistem operasi linux
bgmana dengan drivernya ya
mohon pencerahan untuk produsen Epson L100/L200
terima kasih
quote sdr Budi ‘siapkan penggorengannya konsumen yang siapkan bahannya”
Setujuuuuuuuuuuuuuu
sudah seharusnya PT Epson mengeluarkan Printer Plus tinta Infus agar lebih terjamin dari pada saat ini di Indonesia sudah menjamur infus non garansi, nah kalo Epson pasti ada garansi infus. tk
maju terus epson
bRAVO UNTUK EPSON, TAPI HARGANYA JUGA BIKIN YG MURAH DONG BIAR MASYARAKAT LUAS DAPAT MENIKMATI … SEKALI LAGI BARAVO UNTUK EPSON
kalau untuk printer OPSON stylus TX 111 apa bisa juga di ganti menggunakan infus? kalau bisa berapa biayanya?
Apapun adalah hak Epson untuk mengeluarkan produknya…mau tahu pengalaman pribadi…dua printer pribadi terpaksa hrs beli cartridge baru gara-gara pakai infus non garansi bermasalah terus…akhirnya ngganggur infusnya…bikin jengkel…jadi sdh seharusnya ada produsen printer yg membuat infus asli bawaan pabrik…bukan akal-akalan yg merusak printer!!!!!
Apa pun tujuan Epson, yang jelas kita sebagai pengguna menjadi lebih mudah dan gak usah pusing2 cari tinta infus yang bagus buat cetak foto, kalo dah ada yang original kenapa tidak ? good luck
Peluncuran EPSON L100 dan L200 di Jakarta sekaligus berstatus sebagai world premiere alias pertama kali di dunia. “Ini adalah kehormatan bagi Indonesia,” ucap Michiya Hirasaki (Country Manager Epson Indonesia) dalam pidatonya adalah strategi bisnis saja untuk mengikuti selera pasar. Karena dengan menjamurnya system infus+tinta isi ulang di Indonesia produk catridge original dari EPSON menjadi tidak laku. Akhirnya mau tidak mau pihak EPSON harus mengorbankan egonya untuk mengekor dan ikut-ikutan bikin teknologi system infus. Tapi salut juga dengan EPSON yang akhirnya menjual produk tintanya dalam kemasan isi ulang. Semoga kualitasnya bisa sebagus tinta yang di bundle dengan catridge. Inovasi seharusnya juga dilakukan pada jenis printer foto yang menggunakan tinta lebih dari 4 warna karena pengguna jenis ini juga tidak sedikit. Tidak kalah penting yang perlu diperhatikan adalah kualitas dan biaya produksi cetak foto seharusnya setara dengan cetak minilab (sebagai asumsi) cetak foto 4R minilab biayanya kisaran 700 s/d 1000 rupiah. kalau hal tersebut bisa dipenuhi oleh pihak EPSON maka saya jamin produknya akan semakin laku keras. Peningkatan mutu pada system mekaniknya diperlukan agar waktu penggunaan printer bisa bertahan lebih lama (awet) karena menyesuaikan dengan system infus yang diterapkannya.
aku usul agar epson mengerluarkan perangkat infus original beserta tintanya tentunya
tinta ori-nya Epson L100,L200,L800 daya tahanya bisa sampai berapa tahun untuk cetak foto?
Semua ada plus minusnya, dari sisi teknologi memang oke, namun dari sisi biaya operasional dan proses refill jadi ribet. Apalagi kalo mau rifill harus pake no ID yang merepotkan. Menurut saya Epson lebih mengedepankan inovasi tekonogi, bukan permintaan pasar, sebab sistem kerja Epson lain dg sistem kerja printer lain, juga harganya rata-rata 2-3 kali lipat harga printer merek lain yang sekelas. Sedangkan kualitas printernya gak sebanding dg harga printer. Menurut saya kalo diitung-itung secara itungan sederhana, kalo untuk usaha kecil. Epson kurang pas.
Alvin Com Purbolinggo
baru x ni q pake epson ternyata hasilnya memuaskan bagi saya…..
Sayang gak kompatible sama Mac?
epson memang kreatif…. disaat epson R230x printer sederhana mulai ditinggalkan karena sangat sensitif, epson mengeluarkan lg printer yg semakin menakjubkan seperti epson diantaranya penggantinya L800 dengan kualitas yg luar biasa yg sudah punya tabung infus original dan tinta original…. sukses besar ya buat epson, saya bangga dengan epson.. BRAVO